Berita Daerah Terkini
Pemkab Kutim Gandeng Unmul Kaji Sisi Ekonomi Penangkaran Buaya, Peneliti: Lokasi di Teluk Perancis
Pemkab Kutim (Kutai Timur ) menggandeng Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman ( Unmul ) melakukan kajian terkait rencana penangkaran buaya.
TRIBUNKALTARA.COM, SANGATTA – Pemkab Kutim (Kutai Timur ) menggandeng Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman ( Unmul ) melakukan kajian terkait rencana penangkaran buaya.
Seperti diketahui, perairan di Kutai Timur dikenal sebagai habitat asli dari buaya yang juga dianggap hampir punah.
Namun, lantaran jumlah buaya yang cukup banyak, Pemkab Kutim berencana akan membuat penangkaran buaya.
Sebelum membuat penangkaran, dilakukan terlebih dulu kajian-kajian yang saat ini tengah digarap Unmul dari sisi ekonomisnya.
Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi Unmul, Zainal bahwa pihaknya tengah mengkaji sisi ekonomi penangkaran buaya di Kutim.
Baca juga: Buaya Ganas Berkeliaran ke Permukiman Warga, Pemkab Kutim Kaji Tempat Penangkaran Buaya di Bengalon
"Yang menjadi titik fokus kami di Teluk Perancis hanya tetap kami akan melihat alur ( habitat buaya ) dari Muara Bengalon, Kenyamukan.
Itu kan satu jalur, biasanya buaya itu punya jalur sendiri," ungkapnya saat dihubungi, Kamis (14/9/2023).
Menurutnya, Teluk Perancis menjadi salah satu lokasi titik fokus sebab di kawasan tersebut pernah terdapat konservasi.
Kendati demikian pihaknya tetap akan melihat dari segala aspek termasuk pada sosial budayanya.
Terkait kesiapan masyarakat setempat terhadap keberadaan penangkaran buaya.
Baca juga: Teror Buaya Meluas ke Permukiman Warga di Kaltim, Sering Muncul Malam Hari saat Air Laut Pasang
Masyarakat setempat yang saat ini ada telah memiliki matapencaharian sebagai nelayan dan hidup bersebelahan dengan habitat buaya.
Masih harus diteliti apabila menjadi penyangga penangkaran buaya.
"Karena buaya itu kan banyak sekali yang bisa dimanfaatkan, apakah nanti masyarakat sekitar siap menjadi pelaku ekonomi terhadap keberadaan penangkaran tersebut," terangnya.
Tak hanya itu, ada beberapa bagian buaya yang dapat dimanfaatkan dari segi ekonomis.
"Misalnya yang bisa dijual dan bernilai ekonomi tinggi kulit buaya dan dagingnya, seperti di Balikpapan itu," pungkasnya.(ril)
Baca juga berita Tribun Kaltara menarik lainnya di Google News
Isu Beras Plastik Menyebar, Warga Balikpapan Katim Marah dan Takut, Minta Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Beras Premium Minim di Balikpapan, Mentan Amran Lapor ke Polri dan Kejagung Soal Dugaan Mafia |
![]() |
---|
Nekat Bawa Sajam ke Markas Polisi di PPU Kaltim, Pria Asal Penajam dan Sebilah Badik Diamankan |
![]() |
---|
Diduga Sakit Hati, Cekcok Pria di Babulu PPU Kaltim Akibatkan Satu Orang Tewas, Polisi Amankan Sajam |
![]() |
---|
Diterjang Hujan dan Longsor, Wali Kota Samarinda Soroti Stabilisasi Lereng, Tunda Uji Terowongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.