Berita Malinau Terkini

Aktifitas Lumpuh Total, Wagub Sebut Banjir Kaltara Isu Nasional, Ketinggian Air di Malinau 6 Meter

Banjir yang merendam Kabupaten Malinau Kalimantan Utara sejak Jumat (22/9/2023) pagi masih merendam sebagian besar permukiman warga.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Kondisi terkini banjir di Malinau dan Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (23/9/2023). Tampak warga saat mengangkat perahu untuk membantu evakuasi penduduk terdampak banjir. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Banjir yang merendam Kabupaten Malinau Kalimantan Utara sejak Jumat (22/9/2023) pagi masih merendam sebagian besar permukiman warga.

Hingga, Sabtu (23/9/2023) banjir masih bertahan dan surut perlahan sejak pagi tadi.

Banjir besar yang merendam 2 kabupaten di Kalimantan Utara, yakni Kabupaten Malinau dan Nunukan disebut-sebut merupakan yang terbesar satu dekade terakhir.

Aktivitas masyarakat seketika terhenti, lumpuh total. 

Baca juga: 90 Persen Warga Malinau dan Nunukan Terdampak Banjir, Wagub Kaltara Minta Bantuan Pemerintah Pusat

Wakil Gubernur Kaltara, Yansen TP saat memberikan keterangan pers terkait kondisi terkini banjir di Malinau dan Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (23/9/2023).
Wakil Gubernur Kaltara, Yansen TP saat memberikan keterangan pers terkait kondisi terkini banjir di Malinau dan Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (23/9/2023). (TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI)

Transportasi terhenti, listrik padam, nihil layanan telekomunikasi dan suplai air bersih dihentikan.

Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Yansen TP menyebut bencana banjir merendam 2 kabupaten di Kaltara.

Total 12 kecamatan dari dua kabupaten di perbatasan RI-Malaysia terendam. Dan sekira 90 persen warganya terdampak.

"Kalau bercerita soal dampak. Ini dampaknya sangat luar biasa. Ini bukan skala lokal, regional tapi skala nasional. Karena hampir seluruh permukiman terendam. Ketinggian banjir mencapai sampai 6 meter," Ujarnya pada sesi Konferensi Pers di Malinau, Sabtu (23/9/2023).

Mantan Bupati Malinau 2 periode tersebut menerangkan hampir seluruh lini kehidupan masyarakat terhenti akibat banjir.

Tidak hanya kediaman dan fasilitas umum. Ternak sampai lahan pertanian ikut terdampak akibat banjir besar yang melanda 2 kabupaten di perbatasan tersebut.

"Dua hari saya di sini, tapi tidak bisa berkomunikasi. Jaringan Telepon mati, listrik mati, PDAM Mati, transportasi juga demikian. Yang kita sayangkan adalah lahan pertanian warga, semua ikut.terendam," Katanya.

Baca juga: Penjelasan Terbaru Kapolda Kaltara Daniel Adityajaya soal Brigpol SH, Walprinya yang Meninggal Dunia

Yansen meminta agar kementerian dalam hal ini pemerintah pusat ikut turun tangan membantu 2 kabupaten dilandan musibah besar.

Di sisi lain, dia meminta warga berikhtiar. Menurutnya, saat-saat seperti ini jiwa sosial dan semangat gotong royong warga diuji.

"Dengan bersama-sama. Semuabterasa lebih ringan," Ucapnya.


(*)


Penulis : Mohammad Supri

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved