Sosok Lokal Kaltara

Sosok Mulan Miri, Pembuat Songkok Adat Dayak Benuaq untuk Presiden Jokowi saat Berkunjung ke Kubar

Inilah sosok Mulan Miri, perempuan pembuat songkok Adat Dayak Benuaq yang akan diberikan kepada Presiden Jokowi saat berkunjung ke Kutai Barat, Kaltim

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Mulan Miri (58), warga Kampung Payang, Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat membuat songkok Adat Dayak Benuaq untuk diberikan kepada Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerjanya di Kutai Barat pada 5 November 2023 bertepatan dengan puncak festival budaya Dahau atau HUT ke-24 Kutai Barat. 

"Ya jadi setiap helainya atau manik-manik yang ada di songkok itu ada makna dan artinya sendiri-sendiri," ungkapnya.

Nama songkok yang akan diberikan kepada Presiden Jokowi itu adalah "Laukng Pasang Suriq" yang mengandung makna kebaikan, serta lambang kepemimpinan yang kuat.

Dia menjelaskan, Laukng Pasang Suriq terdiri dari Sulau Prencala.

Sulau Prencala sejenis lempengan batu kecil berwarna putih dan oleh masyarakat Dayak dipercaya bisa menerawang sejauh apapun bisa diketahui jika ada orang yang berniat jahat kepada kita.

Helai selanjutnya adalah Lingkakng Gadikng, merupakan bahasa di dalam ritual yang jika diartikan sebagai lambang suka cita dan diekspresikan dalam beberapa hal seperti menari dan lainnya.

Selain itu, ada satu helai bulu burung enggang yang diletakkan di sebelah kanan pada bagian songkok Presiden.

Baca juga: Saanduk Tampulung, Simbol Status Kesakralan Pernikahan dan Penarik Rezeki Dayak Tenggalan

Masyarakat Dayak meyakini bahwa bulu enggang tersebut melambangkan kekuasaan dan kekuatan.

"Bulu Enggang itu diletakkan di bagian kanan, itu melambangkan kekuatan dan keberanian," tambahnya.

Adapun proses pembuatan songkok adat Dayak untuk Presiden Jokowi ini kata dia memakan waktu yang cukup lama, terutama saat mengumpulkan bahan.

"Waktu pertama Pak Manar (Kepala Adat Besar Kabupaten) minta tolong perbaiki Laukng Pasang Suriq itu tanggal 19 Oktober 23 lalu.

Kalau rotan dalamnya itu sudah ada lama dibuatkan, jadi bukan 2 - 3 hari," jelas ibu yang lebih akrab di sapa Ibu Miri.

“Rotan itu beberapa bulan yang lalu sudah dipersiapkan dengan proses yang rumit, mulai cari bahannya sampai kepada meraut dan menganyam agar kuat dan tahan lama untuk seorang pemimpin yang ada di Negri ini," tambahnya.

Setelah selesai proses pengumpulan bahan dan pembuatan hingga menjadi sebuah songkok Adat Dayak Benuaq.

Selanjutnya songkok tersebut diserahkan kepada Kepala Dinas Pariwisata yang kemudian diambil oleh lembaga adat besar kabupaten.

Songkok ini nantinya dipersiapkan sebagai bagian dari busana adat yang akan dipakai Presiden Jokowi saat menghadiri acara puncak Festival Dahau Kutai Barat di Alun-alun Itho Sendawar dan Taman Budaya Sendawar (TBS) di Kecamatan Barong Tongkok.  (Zainul Marsyafi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved