Berita Bulungan Terkini

DLH Bulungan Sebut Produksi Sampah di Tanjung Selor Capai 215 Meter Kubik per Hari

Berdasarkan data DLH Bulungan produksi sampah capai 215 meter kubik perhari dari enam kecamatan di Bulungan.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ EDY NUGROHO
Tempat pembuangan sampah yang disediakan di taman tepian sungai Kayan Tanjung Selor. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Seiring dengan semakin berkembangnya kota, berbagai persoalan pun ada. Salah satunya persoalan kebersihan lingkungan.

Di Tanjung Selor misalnya. Menurut data di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bulungan, produksi sampah di ibukota provinsi Kalimantam Utara ini, terus meningkat. Bahkan kini mencapai 215 meter kubik per hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DLH Bulungan, Ismail melalui Pengawas Lingkungan Hidup – Ahli Muda, Hendrik L. Sigara mengatakan, produksi sampah di Kecamatan Tanjung Selor mencapai 215 kubik per hari.

Jumlah tersebut berasal dari volume sampah yang dibawah truk pengangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Baca juga: Bupati Bulungan Beri Apresiasi Kampanye Pengurangan Sampah Plastik di Musik Alam Fest 2K23

“Produksi sampah ini (215 kubik) dihitung dari volume truk sampah yang masuk, belum dari populasi penduduk, itu luar biasa,” kata Hendrik belum lama ini.

Dia mengungkapkan, TPA yang dimiliki Pemkab Bulungan seyogianya menggunakan sistem Sanitary Landfill. Yakni sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi yang cekung, memadatkannya dan kemudian menimbunnya dengan tanah.

“TPA kita di sana seharusnya menggunakan SOP Sanitary Landfill, cuma karena keterbatasan pemerintah dan kurangnya partisipasi masyarakat, TPA yang harusnya digunakan menampung sampah selama 10 tahun, ini baru 3 tahun saja sudah penuh,” ungkapnya.

Secara umum, penanganan sampah di Kabupaten Bulungan baru dilakukan di empat kecamatan. Yakni Tanjung Selor, Tanjung Palas, Sekatak dan Bunyu. “Enam kecamatan lain belum bisa kita laksanakan,” ujarnya.

Tidak adanya sistem penanganan sampah di enam kecamatan diakui menjadi beban pemerintah daerah. Namun, Hendrik meminta masyarakat paham bahwa merealisasikan hal tersebut menghadapi banyak tantangan.

Baca juga: Penumpukan Sampah Terjadi Akibat Kurang TPS, DLH Nunukan Lakukan Pengadaan Tahun Ini 

“Tidak semudah itu kalau mengakses sampai ke kecamatan di hulu seperti Peso, Peso Hilir atau Bhayangkara. Ini satu kesulitan dari sisi wilayah, karena lokasi di sana masih sulit diakses,” imbuhnya.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved