Profil dari Kaltara

Kisah Motoris Speedboat Mahulu Rela jadi ‘Ambulans’: Ada yang Sakit dan Lahiran, Malam pun Berangkat

Inilah kisah motoris speedboat di Mahakam Ulu ( Mahulu ) yang menjadi speedboat ambulans, ada orang sakit atau lahiran, malam pun rela berangkat.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Moda transportasi speedboat yang berada di Pelabuhan Ujoh Bilang, Mahulu. Speedboat bahkan juga difungsikan sebagai ‘ambulans’ untuk mengantarkan orang yang sakit. 

Hal ini membuatnya, kadang harus menunda keberangkatan jika sepi penumpang.

"Masalah sih sebenarnya, karena kadang isi penuh kita tetap isi lagi," katanya.

Ia bercerita, jika harga BBM naik sedikit saja itu akan sangat berpengaruh karena bahan bakar yang digunakan speedboad cukup besar untuk satu kali perjalanan. 

"Misalnya naiknya Rp1.000, kitakan isinya 200 liter jadi Rp200 ribu. Apalagi yang sampai Rp8 ribu, sudah berapa," tutur pria asal Mahulu ini.

Tak hanya itu, speedboat yang menggunakan bahan bakar pertalite ini juga lebih boros dibanding menggunakan bensin. 

"Kalau pertalite ini boros, beda sama bensin kemarin. Kita 1 drum masih ada sisanya, ini aja satu drum nambahkan kita tadi itu," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Dua Bocah Kakak Beradik di Mahulu Hilang Terseret Arus Sungai Mahakam

Di tengah perjalanan, kadang-kadang Ia harus mengisi lagi dengan harga yang sangat jauh berbeda dengan harga di pom bensin. 

"Bedanya kan Rp 3 ribu sama Pom, Pom kan Rp 10 ribu per liter, kalau nambah Rp 13 ribu. Kalau nambah 100 liter jadi Rp300 ribu," imbuhnya.

Hal itu, membuatnya harus berangkat sesuai perhitungan, kaadang jika sepi penumpang, ia memilih untuk tidak berangkat. 

"Kita harus mencapai target kalau ke daerah hulu karena milirnya itu sepi, saya kalau nggak capai target Rp 5 juta kadang nda berangkat saya," jelas Anton. (*)

Penulis: KRISTIANI TANDI RANI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved