Berita Bulungan Terkini

Upaya Penanggulangan dan Pencegahan Karhutla, BPBD Bulungan Bentuk Masyarakat Peduli Api

Berdasarkan pantauan dari aplikasi Sipongi dari KLHK), wilayah Bulungan termasuk derah dengan potensi bencana Kebakaran Hutan dan Lahan cukup tinggi.

TribunKaltara.com
Bimtek Karhutla oleh BPBD, Senin (27/11/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Berdasarkan pantauan dari aplikasi Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), wilayah Bulungan termasuk daerah dengan potensi bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) cukup tinggi.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten (Setkab) Bulungan, Jamal mengatakan, beberapa titik panas (hotspot) terdeteksi sepanjang tahun ini di wilayah Bulungan.

"Titik panas ini terpantau melalui aplikasi Sipongi milik KLHK," ujar Jamal kepada TribunKaltara.com, Senin (27/11/2024).

Jamal menegaskan, karhutla menjadi atensi nasional, karena dampak negatif yang ditimbulkan dari bencana tersebut.

Baca juga: Jalak Antar Sekolah Terlalu Dekat, Disdikbud Bulungan Akan Pindahkan SDN 07 Tanjung Selor ke Korpri

"Bencana karhutla dapat mengganggu kesehatan, jalur transportasi baik udara, sungai maupun darat," ungkapnya.

Selain itu, karhutla juga dapat menyebabkan terganggunya hubungan antar negara tetangga akibat kabut asap.

Dengan demikian, Pemerintah Daerah telah melakukan upaya.

Salah satunya dengan menggelar sosialisasi tentang bahaya, dan dampak negatif karhutla kepada masyarakat yang daerahnya rawan terjadi karhutla.

"Masyarakat Peduli Api (MPA) dibentuk sebagai upaya meminimalisir hal tersebut," ujarnya.

Pemda Bulungan melalui BPBD Bulungan telah membentuk MPA di 13 Desa sepanjang 2022-2023.

Selain itu, ada 3 desa yang membentuk secara mandiri dan 6 desa dibentuk oleh KLHK.

"Setelah terbentuknya MPA tentunya, menjadi tanggungjawab BPBD Bulungan dalam memberikan pembinaan serta bimbingan, agar MPA mampu berperan aktif dalam menanggulangi karhutla," ujarnya.

Untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan terkait karhutla kepada MPA, BPBD menyelenggarakan pelatihan dasar berupa bimbingan tekhnis terkait karhutla, pada Senin 27/11/2023.

Jamal juga berpesan, agar MPA bersungguh-sungguh dalam menyerap materi.

"Pesannya, teman-teman MPA harus fokus dalam menyimak materi. Harapanya dapat diimplementasikan dengan maksimal di lapangan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Bulungan, Rafidin mengungkapkan, kehadiran MPA terbukti efektif dalam menanggulangi bencana karhutla di daerah, karena MPA lebih memahami geografis wilayahnya, sehingga memudahkan dalam melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan.

"Mereka (MPA) lebih paham masalah geografis wilayah, itu memudahkan dalam penanggulangan bencana karhutla," ucapnya.

Rafidin mengungkapkan, daerah Bulungan memiliki intensitas karhutla tinggi.

Seperti, di Kecamatan Tanjung Palas Timur.

Pasalnya, wilayah tersebut dikenal sebagai lahan gambut yang merupakan sumber utama karhutla Bulungan.

Baca juga: Tahun Ajaran Baru, Beberapa Sekolah Mulai Masukan Bahasa Bulungan jadi Mata Pelajaran Muatan Lokal

"Kejadian karhutla umumnya terjadi musim tanam pada bulan Juli-November, karena masyarakat membuka lahan dengan cara membakar hutan," bebernya.

Melalui Bimtek ini, Rafiding mengharapkan, anggota MPA mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh secara efektif saat bertugas di lapangan.

"Sebenarnya karhutla ini bukan hanya tanggungjawab MPA dan Pemerintah saja. Namun, masyarakat yang hidup di wilayah rawan karhutla juga harus memahami faktor-faktor pemicu karhutla," tutupnya

(*)

(TribunKaltara.com/Desi Kartika Ayu)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved