Berita Kaltara Terkini
Cegah Merebaknya Wabah Cacar Monyet, Dinkes Kaltara Ajak Warga Kenali dan Waspadai Monkeypox
Kasus cacar monyet (monkey pox) kembali ditemukan di Indonesia. Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis langka disebabkan infeksi virus monkeypox.
Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kasus cacar monyet (monkey pox) kembali ditemukan di Indonesia.
Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Hingga November, tercatat ada sebanyak 44 kasus positif cacar monyet di Indonesia.
Pada manusia, gejalanya mirip dengan cacar air namun lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala,nyeri otot dan kelelahan.
Baca juga: Silpa Kaltara Tahun 2023 Capai Rp 400 Miliar, DPRD Minta Penjelasan: Apa Permasalahan Pokoknya?
Hingga saat ini vaksin cacar monyet masih terbatas dan mahal. Untuk itu salah satu solusi pencegahanya adalah dengan tidak melakukan hubungan seks yang berisiko.
Namun sampai saat ini belum ada laporan kasus cacar monyet tercatat di Kalimantan Utara (Kaltara), hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara (28/11/2023).
"Belum ada kasus cacar monyet ditemukan di Kaltara, harapannya jangan sampai masuk ke Kaltara," kata Usman kepada TribunKaltara, Selasa (28/11/2023).
Usman, menjelaskan cacar monyet dapat terjadi melalui udara saat berbicara tatap muka dan berhubungan seks dengan orang yang terkena penyakit ini.
Oleh karena itu pemerintah menghimbau kepada masyarakat agar lebih meningkatkan kesadaran tentang penyebaran penyakit ini.
"Cacar moyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang berasal dari hewan yang terinfeksi, seperti primata atau tikus pohon," jelas Usman.
Walaupun belum ada kasus tercatat di Kaltara, pencegahan tetap perlu dilakukan.
Mengingat, virus cacar moyet dapat menyebar melalui berbagai cara.
"Selain itu, penting juga meningkatan kesadaran tentang risiko penularan penyakit ini terutama melalui perilaku seksual yang tidak aman," sambungnya.
Baca juga: Wujudkan Masyarakat Sehat, Tenaga Medis di Kaltara Diharapkan Dapat Tingkatkan Pelayan Kesehatan
Umumnya, gejala cacar monyet ini dimulai dengan nyeri kepala, diikuti demam dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajad celsius, nyeri tenggorokan dan pembesaran kelenjar getah bening.
Selanjutnya ruam kulit berwarna merah akan muncul dalam waktu satu hingga tiga hari di area genital,lengan dan tungkai.
"Masyarakat harus bisa membedakan antara cacar air dan cacar monyet, karena gejalanya hampir sama sering kali ada salah diagnosa," pungkasnya
(*)
(TribunKaltara.com/Desi Kartika Ayu)
Dispar Kaltara Gali Potensi Wisata, Pakai Pendekatan 3 Pilar Utama, Gunung Hingga Pantai Disasar |
![]() |
---|
48 Wartawan di Kaltara Ikuti Pra UKW, DKISP Tegaskan Pentingnya Kompetensi Jurnalistik |
![]() |
---|
Pendaftaran Beasiswa Kaltara Unggul Diperpanjang hingga 6 Agustus 2025, Ada yang Belum Tuntas Berkas |
![]() |
---|
Peringati HUT RI, Kesbangpol Kaltara Minta Masyarakat Pasang Bendera Merah Putih Mulai 1-31 Agustus |
![]() |
---|
Soal Pengibaran Bendera ‘One Piece’ Jelang HUT Kemerdekaan 17 Agustus, Kesbangpol Kaltara: Belum Ada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.