Berita Daerah Terkini

Dampak Proyek DAS Ampal tak Kunjung Selesai, Warga Balikpapan Mengeluh, Pendapatan Pedagang Merosot

Dampak proyek Daerah Aliran Sungai atau DAS Ampal tak kunjung selesai, warga Balikpapan mengeluh, pendapatan pedagang di Jl MT Haryono merosot.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Dampak proyek Daerah Aliran Sungai atau DAS Ampal tak kunjung selesai, warga Balikpapan mengeluh, pendapatan pedagang di sepanjang Jl MT Haryono pun merosot 

Rizky juga mengeluhkan gangguan distribusi air bersih PDAM yang terjadi akibat proyek tersebut. Ia mengatakan, air PDAM yang mengalir di rumahnya sering kotor dan bau.

"Kami harus membeli air galon untuk minum dan memasak," katanya.

Pemkot Evaluasi Kinerja Kontraktor

Salah satu program yang saat ini menjadi sorotan masyarakat Kota Balikpapan, yakni program pengendalian banjir dalam proyek multiyears pembangunan DAS Ampal yang digarap oleh kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa.

Diawali dengan pembuatan saluran drainase dan pengerjaan peninggian jalan di depan Global Sport Jalan MT Haryono.

Kemudian berlanjut pekerjaan proyek di Jl MT Haryono, Damai, Kota Balikpapan.

Selanjutnya terdapat pengerjaan perbaikan saluran sekunder Balikpapan Baru atau tepatnya di depan Kantor Telkom, MT Haryono, Balikpapan.

Belum rampung pengerjaaan titik saluran sekunder, kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa melanjutkan pengerjaan pada titik perbaikan saluran sekunder Inhutani tepatnya di sebrang MS Glow Kota Balikpapan.

Baca juga: Sandiwara Politik Pemilihan Wakil Wali Kota Balikpapan, Koalisi Parpol Pengusung Diduga Pecah Kongsi

Dampak dari pengerjaan proyek yang dikerjakan secara bersamaan tersebut lantas mengundang kerusakan di sepanjang Jl MT Haryono, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Selain merusak kontur jalan, proyek tersebut lantas menjadi berdebu ketika cuaca sedang terik, hingga kerap memicu kemacetan lantaran alat berat yang menjadi komponen pengerjaan proyek terparkir di badan jalan.

Menanggapi sorotan tersebut, Wali Kota Rahmas Mas'ud menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Kota Balikpapan.

"Mohon maaf kepada masyarakat (Balikpapan) atas ketidaknyamanannya terhadap (pengerjaan proyek) yang masih berlangsung," ujarnya kepada TribunKaltim, Kamis (23/9/2023).

Menurutnya, dalam setiap pengerjaan proyek memiliki proses

. Di balik ketidaknyamanan tersebut, proyek ini menjadi upaya pemerintah dalam menanggulangi permasalahan banjir yang ada di Balikpapan.

"Sebenarnya (proyek) ini juga untuk membuat nyaman Jl MT Haryono Balikpapan (ke depannya). Tapi ini kan ada prosesnya dan lagi berjalan," tutur Rahmad Mas'ud.

Dalam hal ini, menurutnya, pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan dan Manajemen Konstruksi PT  Yodya Karya terus melakukan pengawasan sesuai dengan tupoksinya masing-masing atas pengerjaan proyek tersebut.

"Kita tidak sedang mencari kesalahan, tapi bagaimana kita saling support dan saling mendukung supaya proses pekerjaan ini selesai," ucapnya.

Ilustrasi perbaikan drainase demi mengantisipasi banjir di Kota Balikpapan
Ilustrasi perbaikan drainase demi mengantisipasi banjir di Kota Balikpapan (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Selain itu, ia juga menanggapi isu yang beredar yakni PT Fahreza Duta Perkasa selaku kontraktor sempat dikabarkan meminta perpanjangan kontrak masa kerja. 

Sinyal perpanjangan kontrak tersebut, disinyalir lantaran progres pada proyek di kawasan Jl MT Haryono, Balikpapan ini diprediksi tidak dapat mengejar target hingga Desember 2023 mendatang.

Terkait perpanjangan kontrak ini, Wali Kota mengatakan, pemerintah akan mengkaji terlebih dulu asas manfaat, serta evaluasi berdasarkan kinerja kontraktor.

Kemudian dilakukan penyesuaian agar tidak bertentangan dengan regulasi undang-undang.

"Kita lihat kondisinya, bagaimana kinerja (kontraktor) serius atau tidak. Jika terlambat (tidak mengejar target) apa kendala dan penyebabnya. Itu kita kaji dan evaluasi dulu," ulasnya.

"Untuk orientasi kemajuan pembangunan kota Balikpapan, harus optimistis dong (proyek rampung sesuai target)," ucapnya.

Tak hanya demikian, sorotan publik kerap merujuk sikap pemkot Balikpapan yang terkesan bungkam mempublikasikan capaian progres dari pengerjaan proyek tersebut.

Padahal, pengawasan di lapangan telah terus dimonitor oleh instansi terkait.

"Biarkan orang (kontraktor) bekerja dulu. Setelah selesai, akan kelihatan titik banjir dan tinggi genangan yang bisa teratasi," kata Kepala DPU Balikpapan Rita, ketika dihubungi TribunKaltim. (zn/ars)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved