Berita Kaltara Terkini

Tidak Merata, Pemberian Subsidi Ongkos Angkut Barang Mendapat Sorotan DPRD Kaltara: Saatnya Belajar

Anggota DPRD Kaltara, Marli Kamis menyoroti program Subsidi Ongkos Angkut (SOA), baik yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat, maupun daerah.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Istimewa
Marli Kamis, anggota DPRD Kaltara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Marli Kamis, menyoroti program Subsidi Ongkos Angkut (SOA), baik oleh pemerintah pusat, maupun daerah.

Menurut Marli Kamis, penyaluran SOA selama ini tidak merata.

Utamanya untuk SOA barang.

Politisi Partai Demokrat ini meminta pemerintah pusat dan daerah bisa belajar dari kekeliruan yang cukup banyak dari pelaksanaan SOA barang dan penumpang.

Baca juga: November 2023, Inflasi Kaltara di Angka 2,45 Persen, Masih Berada dalam Ambang Batas

“Pemerintah sudah saatnya di tahun depan itu belajar dari kekeliruan-kekeliruan yang cukup banyak,” kata Marli Kamis kepada wartawan, Selasa (05/12/2023).

Dia mencontohkan, pelaksanaan SOA barang di wilayah Krayan, Kabupaten Nunukan yang hanya terpusat di Bandara Long Bawan, Krayan Induk. Padahal jarak tempuh dari lokasi tersebut ke kecamatan lain tergolong jauh dengan kondisi jalan sulit dilalui.

Berkaca dari kondisi tersebut, Kementerian dan OPD terkait harus bisa lebih peka. Menurut Marli, banyak alternatif skema yang seyogianya bisa dilakukan. Yakni dengan menambah rute langsung ke bandara di kecamatan lainnya.

“Di Krayan memang baru dua bandara yang aspal, di Long Bawan dan Krayan Tengah, tapi di kecamatan lain juga ada meski bandara rumput (perintis). Nah pakailah pesawat juga untuk mendarat di bandara rumput itu, baru bisa menyentuh kepada masyarakat apa yang dinamakan SOA,” paparnya.

Dia mengungkapkan, pelaksanaan SOA barang hanya efektif di sekitar Long Bawan. Sementara ketika barang tersebut dibawa ke kecamatan lain otomatis harga melonjak akibat mahalnya ongkos pendistribusian.

Baca juga: Tingkat Gemar Membaca Masyarakat Kaltara Baru 60,70 Persen, di Bawah Target Nasional

“Dengan akses jalan darat belum baik ke Long Layu tadi, bukan harga subsidi lagi di sana, tetap mahal,” ujarnya.

Marli berharap, skema yang dimaksud bisa ditindaklanjuti dan diimplementasikan pihak eksekutif terkait. Dengan begitu, program SOA Barang diyakini bisa terasa manfaatnya untuk masyarakat.

“Maksud saya begitu, ke Long Layu langsung, ke Long Padi langsung, ke Long Rungan langsung, semua ada bandaranya kok. Saya harap semua belajar dari pengalaman yang lama, baik APBN atau APBD bisa langsung ke titik tujuan,” imbuhnya.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved