Ibu Kota Nusantara

Ganjar Berbeda dengan Jokowi soal Skema Pembiayaan Pembangunan IKN Nusantara, Investor Wait and See

Calon presiden ( Capres ), Ganjar Pranowo berbeda dengan Presiden Jokowi  soal skema pembiayaan pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.

|
Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Capres Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Kantor Tribun Kaltim berkesempatan podcast di studio bersama Pemred Tribun Kaltim Ibnu Taufik, Kamis (7/12/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, NUSANTARA - Calon presiden ( Capres ), Ganjar Pranowo berbeda dengan Presiden Jokowi  soal skema pembiayaan pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.

Di sela-sela kampanye di Kalimantan Timur, Ganjar menyempatkan berkunjung ke lokasi proyek pembangunan IKN Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kamis (7/12/2023) kemarin.

Menyinggung soal anggaran pembiayaan pembangunan dan pengembangan Ibu Kota Nusantara, Ganjar memiliki paradigma yang berbeda dengan Presiden Jokowi.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menilai, skema pembiayaan dari investor hanya bersifat opsional.

Prioritas utama pendanaan IKN Nusantara, menurut Ganjar, tetap harus bertumpu pada anggaran negara.

"Kalau IKN Nusantara saya berpikirnya bisa mengajak ( investor ), bisa, tapi tidak wajib, karena skemanya tidak tunggal," kata dia.

"Ini membangun ibu kota, lho. Kalau bangun ibu kota, seoptimal mungkin kita menggunakan kekuatan sendiri," lanjut Ganjar.

Baca juga: Presiden Jokowi Bantah Buntuti Kampanye Ganjar, Capres Cawapres Prabowo-Gibran Malah Jarang Blusukan

Politikus PDIP itu berpendapat, peran sektor privat nantinya bisa diarahkan untuk pengembangan ekosistem di IKN dan sekitarnya.

Caranya, dengan memberikan insentif tertentu untuk pemodal agar mau menanamkan modalnya.

"Itu nanti sampai ke Balikpapan, sampai ke Samarinda jadi ada industri yang tumbuh di sini, apakah itu industri yang mesti disiapkan, sebenarnya banyak," ujar Ganjar.

Calon Presiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo saat menyapa para pedagang yang ada di Pasar Segiri Samarinda, pada Rabu (6/12/2023).
Calon Presiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo saat menyapa para pedagang yang ada di Pasar Segiri Samarinda, pada Rabu (6/12/2023). (TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo)

"Nah pada wilayah itu lah diserahkan kepada mereka (investor). Tapi, tidak akan pernah menarik kalau kemudian kita tidak bisa memberikan insentif," pungkasnya.

Lebih lanjut Ganjar kepada media mengaku mulai didekati investor dan perwakilan negara sahabat terkait kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.

Mantan Gubernur Jateng ini meyakini, saat ini kebanyakan investor belum berani mengucurkan modal besar di sini karena masih menanti iklim politik alias masih "wait and see".

Baca juga: Tegaskan Komitmennya Lanjutkan Pembangunan IKN, Ganjar: Sudah Ada UU, Harus Dilanjutkan

"Mulai banyaklah para investor, negara-negara sahabat, mulai berkomunikasi dengan tim kita, ngobrol dengan tim kita," kata Ganjar kepada wartawan dalam lawatannya ke IKN,  Kamis (7/12/2023).

"Itu sebenarnya untuk menunjukkan, kira-kira nanti dari kandidat Capres ini akan bagaimana terhadap mereka-mereka," ujarnya menambahkan.

Ganjar menilai, investor pada umumnya membutuhkan kepastian hukum sebelum memutuskan akan menanamkan modal, termasuk untuk IKN Nusantara, proyek ambisius Presiden Jokowi itu.

Menurutnya, ini merupakan "problem besar".

Namun, ia mengeklaim bahwa isu itu bisa diatasi seandainya ia dan pendampingnya, Mahfud MD, terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres 2024.

Mengaku Paham Visi Presiden Jokowi

Pada kesempatan yang sama,  Ganjar Pranowo mengaku memahami visi Presiden Jokowi membangun Ibu Kota Nusantara.

Ganjar mengaku sering membahas IKN bersama Presiden Jokowi.

"Saya sangat dekat dengan beliau," ujar Ganjar.

"Bahkan dalam beberapa kali sebelum saya penetapan (sebagai calon presiden), kami sudah diskusi.

Setelah penetapan, kami juga diskusi. Tentang IKN Nusantara beliau ini punya concern yang luar biasa," tutur politikus PDIP itu.

Baca juga: Capres Ganjar Pranowo Kampanye di Kukar, Terima Songkok dan Mandau dari Sultan Aji Muhammad Arifin

Ganjar juga mengaku bakal tetap mengajak diskusi Presiden Jokowi seandainya ia terpilih sebagai Presiden RI.

Di sisi lain, Ganjar menegaskan ia bakal meneruskan proyek IKN yang dieksekusi Presiden Jokowi.

Ia menegaskan, lawatannya ini merupakan bukti dari komitmen tersebut.

"Saya sampaikan tadi dari awal saya di sini yang pertama untuk menunjukkan komitmen itu," ujarnya kepada wartawan di Titik Nol IKN, Kamis (7/12/2023).

Ia menegaskan, IKN Nusantara telah sudah diimplementasikan melalui undang-undang, sehingga wajib untuk dieksekusi.  (Tribunkaltim/kps)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved