Pelindo Tarakan Antisipasi Lonjakan Penumpang Jelang Nataru, Larang Pedagang Asongan Jualan di Kapal

“Masalahnya sudah kami temukan, nanti tinggal cari solusi. Untuk porter pun kemarin sudah kami kumpulkan koordinatornya.

Tolong jangan sampai bantu pedagang asongan ini untuk bawakan jualannya. Porter itu buruh yang membawa barang ke kapal dan mereka sepakat,” ujarnya.

Di Pelabuhan sudah ada  yang berjualan di terminal atas fasilitasi dari Pelindo sehingga tidak diperkenankan lagi naik ke atas kapal ataupun dalam dermaga.

Baca juga: Kapal Indomaya Rute Tarakan-Tawau Bakal Beroperasi November Ini, Begini Penjelasan Pelindo IV

“Di kapal semua makanan ada dijual, kalau ada pegadang asongan kasihan penjual resmi di kapal.

Kemarin terpantau pedagang asongan kurang lebih kelompok bisa sampai enam orang kemarin, semua dewasa dan bisa naik truk,” katanya.

Kedua terkait evaluasi dan sudah ada pertemuan direksi Pelindo dan Pelni membahas mudik Nataru lebih teknis.

Masing masing daerah punya kompleksitas masing-masing, Makassar dan Sorong dan Tarakan beda.

“Dikategorikan kemarin Tarakan bukan isu besarlah,” tandasnya.

Baca juga: Perayaan Natal Oikoumene di Malinau, Bupati Wempi Pesan Jaga Keharmonisan Umat

Sementara itu, Plt Kepala PT Pelni Cabang Tarakan, Slamet Gunawan, menyampaikan bahwa Pelni dan Pelindo sudah bertemu dan ada kesepakatan bersama.

Pihaknya sudah melakukan perketatan dan pengawasan agar jangan ada lagi pedagang asongan masuk kapal.

“Salah satunya agar pedagang asongan dilarang masuk ke kapal. Sama pemerintah ada kebijakan dibikin sebelum ke terminal tempat-tempat petakan gitu,” papar Slamet Gunawan. (*)