Berita Daerah Terkini

Dilema Maraknya Bisnis Pertamini di Kaltim, Mesin Pom Sering Eror hingga Ancaman Bahaya Kebakaran

Dilema maraknya bisnis BBM eceran dengan alat Pom mini (Pertamini) di Kalimantan Timur, mulai mesin pom sering erorr hingga ancaman kebakaran.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Dilema maraknya bisnis BBM eceran dengan alat Pom mini atau dikenal Pertamini di Kalimantan Timur, mulai mesin pom sering erorr hingga ancaman kebakaran. 

Hanya diminta oleh produsen mesin pom mininya agar melengkapi dengan APAR (alat pemadam api ringan). 

"Pernah waktu itu ada orang ke sini. Bilangnya, bisa bantu uruskan izin tapi harus bayar Rp1,5 juta.

Untung saya nggak langsung terima, saya cari-cari info dulu. Ternyata orang nipu aja," ungkapnya.

Senada dengan Taqim, pelaku usaha bensin eceran di Sepinggan, Balikpapan, Romli (48), juga pernah didatangi seseorang yang mengaku bisa menguruskan izin pom mini.

"Terus saya tanya, ada nggak aturannya. Dia cuma ngotot bilang ada tapi nggak bisa tunjukin," ujarnya.

Senasib dengan Taqim, dirinya mengamini bahwa penjualan pertalite memang dibatasi. Cukup untuk motor selain Suzuki Thunder.

Baca juga: Inspeksi Bahan Pokok, Pemkab Tana Tidung tak Legalkan POM Mini, Hardani Yusri: Tapi Tetap Kami Tera

Namun dia tak habis akal dengan mencari informasi di kalangan sesama pengecer. Informasi yang dia dapat, pertalite masih dijual bebas di SPBU yang ada di pelosok Kota Balikpapan.

Romli membeberkan, salah satu contohnya adalah SPBU yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta KM 9, Karang Joang, Balikpapan Utara, Balikpapan.

Namun meskipun begitu, itu hanya berlaku bagi pengusaha pom mini yang memiliki mobil. 

"Itu mobil lalu-lalang enak. Biar seharian ngantre, masih bisa dapat untung. Kalau cuma modal (motor) Thunder, habis lagi di jalan bensinnya," kelakar Romli.

Dia membeberkan, tak mudah membeli bensin dalam jumlah banyak meski menggunakan mobil. Persoalannya, SPBU yang di pelosok bukan tidak mungkin dijaga oleh polisi tak berseragam. 

Seperti dialami oleh saudaranya yang juga usaha pom mini. Saudaranya bernasib apes karena dihentikan oleh polisi berseragam preman sesudah keluar dari SPBU.

 "Sudah tawarkan uang damai Rp40 juta, nggak mau. Tetap dibawa ke kantor," kata Romli.

Picu Kebakaran

Di Kota Samarinda, belakangan ini keberadaan Pertamini menjadi sorotan banyak pihak.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved