Berita Tarakan Terkini

Tarakan Paling Tinggi Harga Cabai di Kaltara, Nunukan Termurah Rp 130 Ribu Per Kg, Begini Alasannya 

Dari lima daerah di Kaltara, Tarakan harga cabai paling tertinggi. Sedangkan Nunukan paling murah hanya Rp 130 ribu Per Kg.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Ilustrasi cabai ditanam ibu rumah tangga di Tarakan, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Upaya menekan terjadinya kenaikan harga terlalu tinggi di komoditas cabai, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara sudah melakukan pembagian bibit kepada kelompok wanita tani (KWT) salah satunya.

Dikatakan Ami Artika, Sub Koordinator Analis Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara, sebenarnya terkait kondisi cabai saat ini, untuk harga terpantau hanya Tarakan, Kalimantan Utara mengalami lonjakan cukup tinggi.

Penyebabnya karrna musim hujan, banyak yang gagal sehingga berpengaruh terhadap stok.

Baca juga: Kenaikan Harga Cabai Terjadi di Seluruh Indonesia, Badan Pangan Nasional Beber Alasannya

"Adapun harga mengalami kenaikan. Kalau di Bulungan Rp150 ribu, di KTT Rp 160 ribu, Malinau Rp 150 ribu, dan termurah di Nunukan karena kapal langsung ke Nunukan duluan sampai sekitar Rp 130 ribu. Tarakan ini memang yang tinggi," ungkap Ami.

Ia melanjutnka, untuk stok cabai dari Nunukan tidak bisa terdistribusi ke Tarakan karena sudah terjadwal. Seperti di Nunukan, sudah ada juga cabai yang dikirim sampai ke Tarakan. "Sementara untuk daerah Malinau dan KTT mereka lewat darat," papar Ami.

Ia melanjutkan, selain itu di Bulungan juga tercatat harga masih aman dan harga juga tidak terlalu naik seperti di Tarakan. "Di Tarakan dia menunggu kapal kan. Kalau kapal telat sandar otomatis harga cabai lokal yang naik," paparnya.

Namun lanjutnya di satu sisi untuk petani lokal diuntungkan karena naik harganya.

"Maksudnya sekali-sekalilah petani rasakan nikmati untuk kesejahteraan mereka kan. Nanti kalau sudah ada kapal datang, ya harga akan turun," paparnya.

Ami Artika 16122023
Ami Artika, Sub Koordinator Analis Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara.

Adapun upaya menaikkan produksi cabai di Kaltara sudah ada dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara.

Dimana di tahun 2024 sudah ada program penanaman cabai untuk seluruh kabupaten kota. Bantuan bibit, terutama menyasar Kelompok Wanita Tani (KWT) ibu rumah tangga.

"Tahun ini kita sudah gelontorkan di lima kabupaten kota dan satu kabupaten kota ada sekitar 11 KWT menerima bantuan tahun 2023. Per KWT bantuan kemarin bibit cabai sekitar 12 bungkus bibitnya dan ada juga bantuan benih di tanaman pangan untuk KWT," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved