Breaking News

Berita Daerah Terkini

Diduga Ada Kekuatan Besar di Belakang Kontraktor Proyek DAS Ampal, Piatur: Pak Wali Jangan Takut!

Carut marutnya proyek DAS Ampal di sepanjang Jl MT Haryono yang hingga kini belum tuntas turut mengundang reaksi sejumlah masyarakat Balikpapan.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim/DOK
Dampak proyek Daerah Aliran Sungai atau DAS Ampal tak kunjung selesai, warga Balikpapan mengeluh, pendapatan pedagang di sepanjang Jl MT Haryono pun merosot. 

Fadlianoor bercerita bahwa ia sempat bertanya dalam pertemuan terakhir dengan Manajemen Konstruksi (MK) PT Yodya Karya selaku konsultan pengawas proyek tersebut.

“MK ini selesai nggak. MK cuma bilang kalau dengan metode yang sekarang itu tidak selesai,” bebernya.

Dari jawaban tersebut, Fadlianoor menyampaikan pesan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

“Program Wali Kota ini bagus, yaitu untuk mengatasi banjir. Kalian kan tugasnya membantu Pak Wali Kota. Kalian itu membantu Wali Kota atau menggembosi Wali Kota,” ucapnya.

Baca juga: Dampak Proyek DAS Ampal tak Kunjung Selesai, Warga Balikpapan Mengeluh, Pendapatan Pedagang Merosot

Menurut Fadlianoor, pernyataan tersebut sebagai wujud keprihatinannya melihat kondisi pengerjaan proyek yang tidak berjalan dengan baik.

“Dengan perpanjangan (50 hari kerja) ini, kita sama-sama berdoa supaya selesai sesuai target. Dan masyarakat bisa tenang, perekonomian bisa kembali berjalan dengan lancar kembali,” harapnya.

Namun, kata Fadlianoor, jika proyek tidak selesai setelah 50 hari perpanjangan harus putus kontrak.

“Dan pemerintah menghitung lagi sisa anggaran untuk menyelesaikan proyek, yang dilakukan oleh pemenang kedua atau dilakukan tender ulang," ulasnya.

Dalam program Titik Temu ini, Fadlianoor menyebut pengawasan di Komisi III DPRD Balikpapan sudah berjalan dengan baik

. Dua bulan proyek tersebut berjalan, Komisi III telah turun memantau ke lokasi proyek DAS Ampal hingga pernah menyarankan pemutusan kontrak.

Di akhir sesi diskusi yang dirangkum dalam program tersebut, Slamet berharap niat baik Wali Kota dalam menuntaskan persoalan banjir di Balikpapan juga dibarengi dengan pengawasan yang baik dan transparan.

”Selanjutnya bagaimana kita mengawal pekerjaan dengan anggaran yang besar ini untuk kebaikan, juga harus melalui pengawasan yang maksimal.

Baik tidak cukup, baik juga harus dari pengawasan, penganggaran dan evaluasi di lapangan,” tuturnya.

Sementara itu, Piatur mendorong dari pihak terkait mulai dari Kejaksaan dan Kepolisian untuk melakukan pengawasan.

Baca juga: Aksi Kasmadi Viral Jadi Pawang di Proyek DAS Ampal: Cuaca Kok Dijadikan Alasan, Ini kan Proyek Besar

Dengan mempublish hasil pengawasan kepada publik. Ia juga berpesan kepada Wali Kota untuk mengambil sikap ketika OPD tidak menjalankan tugas sesuai dengan tupoksi.

“Pengawasan melekat itu bisa terlaksana. Setau saya selama ini tidak ada plang proyek terpasang di lokasi proyek. Manajemen proyek ini memang tidak rapi, masyarakat awam pun bisa menilai,” bebernya.

Demikian Fadlianoor menyebut proyek tersebut terkesan dilematis.

“Ketika tidak ada perpanjangan dari Dinas PU, ini barang (proyek) mau dibawa kemana.

Malah tambah hancur kota Balikpapan. Makanya ini dikasih kesempatan, cuma kesempatan itu harus menyesuaikan juga dengan situasi alam. Mungkinkah 50 hari?” tandasnya.

Fadlianoor pun mengakui, bahwa perjalanan proyek ini tidak baik.

“Karena beberapa kali baik pengawas dari Dinas PU dalam hal ini Kabid SDA dan kami sendiri dari DPRD teguran dan arahan tapi tidak digubris (kontraktor).

Kita doakan saja mudah-mudahan kontraktor bisa memaksimalkan penambahan 50 kerja itu, kalau perlu pekerjanya di tambah, waktu kerja ditambah siang malam,” pungkasnya. (ars/ark/zyn)

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved