Berita Bulungan Terkini

Banjir di Desa Mangkupadi Sudah Berangsur Surut, Pekerja di KIHI Sempat Diangkut Speed ke Site

Bencana alam banjir yang tengah melanda daerah sekitar Kecamatan Tanjung Palas Timur, khususnya Desa Mangkupadi telah berangsur surut.

|
Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: M Purnomo Susanto
HO.Dinas Sosial
Terlihat dari atas kondisi Desa Mangkupadi hingga Kampung Baru, Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan yang terdampak banjir . 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Bencana alam banjir yang tengah melanda daerah sekitar Tanjung Palas Timur, khususnya Desa Mangkupadi sejak 23 Januari 2024 telah berangsur surut.

Kepala Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Bulungan, Nurwanto mengatakan, personel yang diturunkan dalam evakuasi korban banjir telah kembali.

Sebagian warga yang mengungsi di daerah aman pun telah kembali ke rumah masing-masing.

"Alhamdulillah air sudah surut, dan teman-teman telah kembali dari sana.

Untuk para pengungsi sebagian juga sudah kembali ke rumah masing-masing.

Namun kami tetap melakukan pantauan dan koordinasi dengan BMKG untuk selalu memantau curah hujan," beber Nurwanto kepada TribunKaltara.com, Jumat (26/1).

Kendati demikian, pihaknya sebagai koordinator lapangan BPBD Bulungan akan tetap siap siaga jika kemudian ada instruksi.

Baca juga: Tahun Ini Pemkab Bulungan Anggarkan Rp 12 Miliar untuk Peningkatan Jalan di Tanjung Selor Timur

Nurwanto juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan memahami kondisi cuaca yang sedang ekstrim agar setidaknya mengetahui dasar penyelamatan saat terjadi bencana banjir .

Banjir dengan ketinggian air mencapai 80-200 centimeter yang melanda daerah pesisir timur Kabupaten Bulungan ini sempat mengganggu aktivitas pekerja di daerah Kawasan Industri Hijau Indonesia ( KIHI ).

Beberapa karyawan terpaksa harus diangkut menggunakan speed menuju site untuk bekerja.

"Selama dua hari kami menggunakan moda transportasi speed untuk menuju site dari Desa mangkupadi hingga daerah kampung baru.

Pihak perusahaan menyewakan speed dari masyarakat sekitar sebagai alat transportasi kami bekerja. Jumlah karyawan yang harus menggunakan speed mencapai 50 orang," kata Ipung, salah seorang pekerja dari KIHI.

Baca juga: Tahun 2024, BPN Bulungan Ditarget 3.000 Sertifikat Program PTSL

Menurut Ipung, kondisi banjir yang disebabkan curah hujan yang lebat bersamaan dengan air pasang besar yang menyebabkan air meluap ke permukiman warga.

Perusahaan tempat ia bekerja ini dapat menjadi atensi bagi pemerintah daerah dan stakeholder agar terlibat dalam penanganan pencegahan bencana alam.

"Harapanya, pemerintah bisa lebih peka dan dapat mengantispasi, apalagi kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu.

Salah satu mitigasinya mungkin bisa melakukan kerjasama dengan masyarakat atau pihak perusahaan dalam perbaikan drainase agar pembuangan air ketika terjadi luapan akitar hujan atau air pasang dapat berfungsi dengan baik," jelasnya. (*)

Penulis : Desi Kartika

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved