Tahun 2024, BPN Bulungan Ditarget 3.000 Sertifikat Program PTSL

TRIBUNKALTARA.COM,TANJUNG SELOR - Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bulungan telah melantik panitia ajudikasi, satuan tugas (satgas) fisik, yuridis, serta administrasi pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) 2024 di Aula Kantor BPN Bulungan pada Kamis (25/1/2023).

Pelantikan panitia ajudikasi merupakan tahap awal dalam pelaksanaan program PTSL di Bulungan, Kalimantan Utara.

"Setelah tahap pelantikan nanti kita akan secara masif melakukan sosialisasi dan melakukan pengukuran serta pemeriksaan bidang tanah," kata Kepala BPN Bulungan, Lena Purnama Sari kepada TribunKaltara.com, Kamis (25/1/2024).

Menurut penuturannya, tahun ini BPN Bulungan ditarget menerbitkan sertifikat sebanyak 3.000 bidang tanah yang tersebar di tujuh lokasi yang meliputi Desa Salimbatu, Desa Pejalin, Desa Antutan, Mara Hilir, Desa Mara Satu, Jelarai Selor, dan Desa Tengkapak.

"Target ini dari Kementerian Pertanahan langsung. Tahun ini target sertifikasi lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya," ungkapnya.

Baca juga: Cakupi Wilayah KTT, BPN Bulungan Targetkan 10.000 Bidang Tanah Tersertifikasi Melalui PTSL Tahun ini

Namun, menurut Kepala BPN Bulungan, luas foto udara tahun ini lebih besar dari tahun sebelumnya, yaitu mencapai 63 ribu hektare (ha) jika dibandingkan dengan sekitar 46 ribu ha pada tahun lalu.

Lena mengatakan target sertifikasi sebanyak 3.000 masih bersifat tentatif, sehingga masih ada potensi penambahan.

Proses sertifikasi 3.000 bidang tanah ditargetkan rampung pada akhir Mei atau awal Juli, namun itu semua tergantung dari lelang.

"Bisa jadi nanti ada penambahan penentuan lokasi, jadi ini masih bisa berubah. Rencananya, lelang akan dilakukan bulan depan. Setelah ada pemenang lelang PTSL, maka akan langsung dilaksanakan," bebernya.

Penetapan penentuan lokasi akan dilakukan berdasarkan analisis BPN Bulungan dengan memperhatikan bidang tanah yang belum bersertifikat.

"Ini sudah tahun ke-7 kita melaksanakan program PTSL," ujarnya.

Oleh karena itu, BPN Bulungan melakukan analisis di wilayah desa/kelurahan yang belum bersertifikat.

Tahun sebelumnya, tujuh kelurahan telah ditetapkan sebagai penetapan lokasi PTSL. Namun, hanya tercapai 80 persen dari total target sebesar 17.000 ribu ha karena beberapa faktor.

"Kendala kita yakni terkait ada beberapa warga yang enggan untuk diterbitkan sertifkat tanahnya, dengan alasan dikemudian hari susah jika melakukan penjualan atau pembagian tanah," ungkapnya.

Karenanya, BPN Bulungan secara masif memberikan pemahaman kepada masyarakat, karena tidak semua warga mau melakukan sertifikasi.