Berita Tarakan Terkini

Kondisi Cuaca dan Jelang Imlek, Nelayan Kurangi Waktu Melaut, Rustan: Pos Pembelian Ikan Juga Tutup 

Pos pembelian ikan di Tarakan ditutup jelang Imlek dan ini membuat nelayan mengurangi waktu melaut dan bahkan kondisi cuaca tak bersahabat.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kondisi perahu nelayan saat berlabuh karena jelang Imlek tak ada pos pembelian ikan ekspor yang beroperasi lantara permintaan dari buyer di negara tujuan nihil. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kondisi cuaca tak bersahabat di pertengahan Januari 2024 berdampak pada aktivitas nelayan di Kalimantan Utara, khususnya di  Tarakan. Terlebih lagi jelang perayaan Tahun Baru Imlek ini, banyak pos pembelian ekspor ditutup.

Dikatakan Rustan, Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kaltara, sejak pertengahan Januari 2024, nelayan sudah tidak intens melaut karena terjadi puncak angin.

“Makanya kita mengurangi waktu melaut karena takut situasi cuaca, gelombang perubahan iklim saat memang sangat terdampak dengan kita sebagai nelayan,” ucap Rustan.

Ditambah lagi katan Rustan, jelang Tahun Baru Imlek, pos pembelian ikan tutup sementara. Sehingga di tahun ini dinilai naas bagi para nelayan.

Baca juga: Simbol Penerangan, 74 Lilin Jumbo Tinggi 1,5 Meter Hiasi Kelenteng Toa Pek Kong di Tahun Baru Imlek

“Ada beberapa faktor yang berdampak dengan ekonomi kita yaitu terkait dengan cuaca tadi kemudian kebetulan awal Februari ini Hari Raya Imlek semua perusahaan pembelian ikan tertutup, kemudian menghadapi pesta demokrasi juga sehingga durasi penutupan pos pembelian ikan itu panjang karena dia memperkirakan selesai pemilu baru buka,” ungkap Rustan.

Ia melanjutkan, sebagai nelayan kurang lebih setengah bulan sempat tidak melaut karena tidak ada permintaan.

“Saya kira suatu pengalaman yang pahitlah diawal tahun 2024 bagi nelayan ini,” keluhnya.

Sedangkan cuaca di Kalimantan Utara, diprediksi sampai Maret 2024 kondisi baru membaik. Sementara untuk pos pembelian ikan langganan, kemungkinan baru aktif lagi di 16 atau 17 Februari 2024. 

“Untuk pos pembelian ikan kan dia mengirim juga jadi dia menunggu informasi dari buyer juga tempat pengiriman itu jadi nggak berani juga. Biasanya habis Tahun Baru Imlek pasti harganya anjlok. Pasti turun,” lanjutnya.

Rustan Ketua KNTI Kaltara 09022024
Ketua KNTI Kaltara, Rustan.

Ia menambahkan, pos pembelian ikan rata-rata untuk ekspor. Untuk konsumsi lokal ada tapi tidak seberapa. Untuk itu, rekan-rekan nelayan yang memiliki alat tangkap yang bisa menangkap ikan lokal saja yang dipergunakan.

“Itupun tidak setiap hari karena melihat situasi cuaca. Kalau adapun pasti harganya murah jauh sekali bedanya karena di pasar budget juga karena rata-rata nelayan yang ada ikannya dijual di pasar tidak ada yang dijual di penampungan ikan ekspor semua lari ke pasar makanya di pasar harganya lagi turun. Itulah dipermainkan kita sebagai nelayan. Mau dijual murah, tidak dijual daripada busuk lebih baik jadi uang aja sih supaya bisa menutupi kebutuhan kita,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved