Berita Tarakan Terkini

Cerita Daman Lubis Pasien Cuci Darah di RSUD dr H Jusuf SK, Bersyukur Bisa Nginap di Rumah Singgah 

Damian Lubis pasien cuci darah seminggu tiga kali di RSUD dr H Jusuf SK, tak lagi bolak balik Tanjung Selor-Tarakan cukup nginap di rumah singgah.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Plt Direktur dr H Jusuf SK, Dokter Budi Aziz. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Daman Lubis, warga domisili Tanjung Selor, Kalimantan Utara baru saja selesai melakukan cuci darah, di RSUD dr H Jusuf SK Tarakan, Senin (12/2/2024) pagi.

Daman Lubis didiagnosa gagal ginjal dan harus rutin tiga kali dalam seminggu melakukan cuci darah.  Tentunya ini cukup menyulitkan bagi Darman Lubis, karena harus berjuang bolak balik dari Tanjung Selor ke Tarakan.

Selama empat tahun ini Daman Lubis harus  bolak balik dari Tanjung ke Tarakan.  Bisa jadi sudah ratusan juta biaya yang dikeluarkannya hanya untuk biaya penyeberangan dan penginapan dari Tanjung Selor menuju Tarakan untuk melakukan cuci darah di RSUD dr H Jusuf SK Tarakan.

Usai menjalankan cuci darah di Tarakan, awalnya Daman Lubis tinggal di penginapan. Namun semakin hari biaya yang dikeluarkannya semakin membengkang dan akhirnya memutuskan tinggal di rumah sakit. 

Baca juga: Gratis untuk Keluarga Pasien dari Luar Kaltara, Gubernur Resmikan Rumah Singgah RSUD dr H Jusuf SK

Sejak ada rumah singgah yang disediakan Pemprov Kaltara dan dikelola manajemen RSUD dr H Jusuf SK. pasien dari luar Tarakan,  seperti  Daman Lubis tidak lagi bolak balik Tanjung Selor ke Tarakan.

Kepada Tribunkaltara.com, usai peresmian Rumah Singgah, Darman Lubis berharap bisa ditampung selamanya di rumah singgah saat berada di Tarakan. Pasalnya, ia tak lagi mampu merogoh kantong untuk mencari penginapan usai melakukan cuci darah.

Sebagai tulang punggung keluarga ia bersyukur, rumah singgah yang dikelola manajemen RSUD dr H Jusuf SK yang diresmikan, Senin (12/2/2024) sore kemarin oleh Gubernur Kaltar bisa ditinggali olehnya. Tak lagi harus menginap di rumah sakit.

"Kalau kemarin-kemarin saya nginap di rumah sakit saja. Ini saya selesai cuci darah. Kata dokter, diagnosa gagal ginjal sudah empat tahun berjalan," ungka pria kelahiran 29 Agustus 1978 Majalengka, Jabar.

Awalnya sebelum menemukan rumah singgah, ia pernah menginap di Tarakan setahun (kontrak) tapi akhirnya memutuskan bolak balik saja dari Tanjung Selor ke Tarakan.

Baca juga: Dengar Curhatan Pasien Gagal Ginjal, Syarwani: Sebulan Habiskan Jutaan Rupiah untuk Biaya Cuci Darah

Jika dihitung, seminggu tiga kali bolak balik, sebulan ia bisa bolak balik sampai 12 kali. Sekali ke Tarakan bolak-balik, harga speedboat Rp290 ribu.

"Yah mungkin ada ratusan juta habis buat bolak-balik saja. Kalau besoknya pulang, saya tunggu di rumah sakit saja. Ini hari ini Senin cuci darah, pulang lagi ke Tanjung. Lanjut cuci darah di hari Rabu kembali lagi ke Tarakan. Per dua hari sekali alias seminggu tiga kali," urai Daman berusia 45 tahun ini.

Kata dokter, gagal ginjal karena salah satunya kurang minum air putih saat bekerja sebagai supir travel dan supir angkut. Ia sudah pindah ke Bulungan merantau sejak lama kurang lebih 9 tahun lamanya.

Ia cukup terbantu rumah singgah diresmikan bisa tinggal tanpa dibatasi. Dikatakan Daman Lubis, warga Tanjung Selor, istri bertahan di Tanjung Selor. Hanya ia sendirian ke Tarakan karena jika istri ikut, ongkos biaya hidup berdua lebih besar.

Sementara itu, Plt Direktur RSUD dr.H.Jusuf SK, Dokter Budi Aziz B menyampaikan, Rumah Singgah dilatarbelakangi banyak pasien tidak mampu dari luar Tarakan, tidak punya keluarga di Tarakan dan menginap di rumah sakit.

"Pasien juga kadang pasien selesai dirawat tapi tidak bisa pulang sudah. Mobilisasi pasien dari UGD ke pelabuban sore sudah tidak dibuka layanan. Speedboat tidak ada. Banyak pasien tidak mampu, keluarga ya menginap di rumah sakit akhirnya dibuatkan aturan penunggu pasien satu orang. Banyak numpuk di rumah sakit. Untuk sementara ini dulu disiapkan ada 7 kamar. Seperti arahan Pak Gubernur kita akan bangun lebih besar harapan sehat semua," ujar Plt Direktur RSUD dr.H.Jusuf SK, Dokter Budi Aziz B.

Daman Lubis dan Gubernur Kaltara 13022024
Daman Lubis, warga Tanjung Selor, pasien cuci darah yang ikut menginap di Rumah Singgah RSUD dr H Jusuf SK Tarakan saat berbincang bersama Gubernur Kaltara Zainal Paliwang
Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved