Berita Daerah Terkini

Kabar Gembira Akhir Februari 2024 Ini, Warga PPU Terdampak Proyek Bandara VVIP IKN Terima Ganti Rugi

Kabar gembira, akhir Februari 2024 ini,menurut rencana warga Penajam Paser Utara ( PPU ) yang terdampak proyek bandara VVIP IKN terima hanti rugi.

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM / DWI ARDIANTO
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi meninjau lokasi pembangunan bandara VVIP Ibu Kota Nusantara, beberapa waktu lalu. Ditargetkan bandara VVIP IKN ini bisa beroperasi Juli 2024. 

Jika tidak ada gugatan terkait kepemilikan lagi, maka ditargetkan pekan depan seluruh prosesnya sudah selesai.

"Kalau tidak ada gugatan minggu depan selesai tahap tiga," pungkasnya.

Juli Bandara VVIP Diujicobakan

Akhir Januari 2024 lalu, Menteri Perhubungan berkunjung ke IKN lagi untuk memastikan progres pembangunan bandara VVIP.

Maklum, Juli 2024 diperkirakan selesai untuk diujicobakan.

Menhub mengungkapkan, mulai Januari hingga Juli  akan dilakukan pekerjaan konstruksi dan persiapan operasi.

Ia menyebut, proses pembangunan bandara juga akan dipercepat dengan penambahan alat, waktu kerja, serta penyelesaian terkait lahan.

Bandara IKN merupakan bandara yang digunakan untuk mendukung pelayanan kegiatan pemerintahan di IKN dan konektivitas di IKN.

Baca juga: Pembangunan Bandara VVIP IKN Nusantara Dianggarkan Rp4,2 Triliun, 1 November Jokowi Groundbreaking

Bandara yang berjarak 23 KM dari titik 0 IKN dan 120 kilometer dari Balikpapan ini, mempunyai luas terminal 7.350 m2 dan luas area bandara 347 hektare.

Runway bandara ini sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter yang dapat didarati pesawat berbadan besar seperti tipe Boeing 777-3000ER dan Airbus A380.

Selepas mengecek bandara, Menhub juga meninjau bakal lokasi pembangunan Kereta Otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di IKN.

"Kereta otonom atau ART nanti akan berada di kawasan Sumbu Barat dan Sumbu Timur. Ditargetkan pada Agustus sudah bisa kita gunakan sebagian rutenya," ujar Menhub.

Pembangunan rute ART akan dilakukan dalam dua fase. Untuk satu set kereta terdiri dari dua gerbong, berkapasitas total 324 penumpang.

ART berkecepatan operasional 40 km/jam dan berkecepatan maksimal 70 km/jam. Kereta ini menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. (kps/taa/siy)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved