Berita Malinau Terkini

Persaingan Kerja Formal Makin Ketat, Disdik Malinau Bakal Akomodir Bantuan Kesetaraan Gratis

Sepanjang tahun 2023 lalu, Badan Pusat Statistik mencatat tren peralihan pekerja nonformal ke pekerja formal.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Aktivitas pembelajaran si satuan pendidikan formal wilayah Malinau, Kalimantan Utara. Bantuan Pendidikan kesetaraan digagas mengakomodir penduduk usia kerja putus sekolah di Malinau, Kalimantan Utara (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Sepanjang tahun 2023 lalu, Badan Pusat Statistik mencatat tren peralihan pekerja nonformal ke pekerja formal.

Data BPS Malinau, setahun lalu jumlah pekerja formal di Malinau meningkat sebanyak 4,86 persen dibanding tahun 2022.

Meski demikian, persentase peralihan jenis pekerja bagi penduduk usia produktif di Malinau masih harus dibenahi.

Sebab, data yang sama mencatat masih terdapat 1.526 jiwa pengangguran awal 2024. Dan jumlah pekerja masih didominasi sektor nonformal, dan pekerja musiman.

Baca juga: Meramaikan Ramadan 1445 Hijriah, Kontes Sederhana Menambah Semarak Puasa di Malinau Kota

Usulan ini sempat disuarakan DPRD dan Akademisi pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Malinau 2025.

Sejak tahun 2023 lalu, Dinas Pendidikan telah merancang program pendidikan kesetaraan untuk mengakomodir pencari kerja, yang belum memiliki ijazah.

Diantaranya pendidikan kesetaraan atau lebih dikenal dengan istilah sekolah paket.

"Dari tahun lalu sudah kita gagas ya. Jadi selain sekolah formal, ada juga non formal. Sekolah penyetaraan atau pendidikan paket ini dibiayai pemerintah daerah," ujar Kabid PAUD dan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan Malinau, Elisa Selutan, Sabtu (23/2/2024).

Elisa menerangkan pendidikan kesetaraan yang digagas termasuk pada tahun ini bersumber dari Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) dari Kemendikbud RI termasuk APBD.

Meliputi pendidikan kesetaraan untuk Paket A atau setara SD, Paket B atau setara SMP hingga Paket C atau setara pendidikan SMA.

"Ada BOPnya. Dan kebetulan di bidang kami yang membawahi pendidikan nonformal. Ini ada anggarannya untuk pembiayaan pendidikan, ada kuotanya. Kita bekerja sama dengan penyelenggara. Tahun ini kita adakan lagi," ucapnya.

Baca juga: Berikut 5 Nama Komisioner KPU Malinau Terpilih, Satu Orang Petahana Bertahan

Program ini relevan dan merupakan bagian dari solusi kebutuhan pencari kerja. Sebab, ijazah dan kualifikasi pendidikan adalah persyaratan mutlak agar pekerja dapat terserap.

Pendidikan kesetaraan diyakini dapat menjadi solusi memperluas persentase serapan kerja terutama bagi pemuda yang putus sekolah.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved