Arti Kata
Ibadah Itikaf 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan: Arti Kata, Tata Cara, dan Hal-hal yang Membatalkan
Simak arti kata, Tata Cara, dan hal-hal yang membatalkan itikaf atau berdiam diri di Masjid pada bulan Ramadan.
Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM - Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan kebaikan.
Semua kebaikan yang dilakukan akan mendapat pahala berlipat ganda, tak terkecuali Itikaf.
Itikaf adalah istilah yang kerap didengar pada saat Bulan Ramadan.
Apa sebenarnya arti dari itikaf itu?
Itikaf adalah ibadah sunnah yang dapat dilakukan setiap waktu, namun, paling utama (afdhal) dikerjakan di Bulan Ramadhan.
Itikaf memiliki arti berhenti (diam) di dalam masjid dengan sejumlah syarat tertentu, dengan niat semata-mata beribadah kepada Allah SWT.
Baca juga: Maksimalkan Dua Hari Terakhir Ramadan 1443 Hijriah Dengan Itikaf di Masjid, Ini Rukun & Bacaan Niat
Lalu, bagaimana Tata Cara melakukan Itikaf?
Itikaf dapat dikatakan sebagai ruang perawatan khusus guna menghilangkan dosa di dalam hari.
Kegiatan ini merupakan lingkungan khusus yang jauh dari noda dan kotoran dunia.
Konon pada 10 hari terakhir Bulan Ramadan, Rasulullah selalu melakukan Itikaf.
Pada tahun di mana beliau meninggal dunia, Rasulullah melakukan Itikaf selama 20 hari.
Ketika Rasulullah sedang tidak bisa beritikaf, beliau menggantinya dengan Itikaf sepuluh hari pertama di bulan Syawal.
Tindakan yang dilakukan oleh Rasulullah menunjukkan seberapa penting ibadah Itikaf.
Kesungguhan keseriusan Rasulullah dalam melakukan itikaf dapat menjadi motivasi untuk melakukan hal yang sama.
Syarat dan Rukun Itikaf
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.