Liga 1

3 Kerugian Borneo FC Pasca PSSI dan PT LIB Tunda Liga 1, Dandri Dauri Langsung Beri Kritik Pedas

Sedikitnya ada tiga kerugian krusial Borneo FC, setelah penghentian sementara atau penundaan kompetisi Liga 1 yang dilakukan oleh PSSI dan PT LIB.

|
Kolase TribunKaltara.com / Twitter @BorneoSMR
Manager Borneo FC, Dandri Dauri memberikan kritikan pedas atas keputusan PSSI dan PT LIB yang menghentikan kompetisi Liga 1 untuk sementara. 

"Ini yang harus dibijaki semua stakeholder PSSI dan PT Liga. PT Liga kan hanya manut-manut saja sama PSSI," kata pria yang biasa disapa Dandri itu.

"Selama ini komunikasi itu putus, sekarang yang terjadi ini akibat dari komunikasi yang tidak seperti biasanya. Kalau dulu ada komunikasi, tetapi musim ini sepihak saja mulai dari (penerapan) regulasi U23, (menciptakan) sistem Championship. Nah, tiba-tiba regulasi U23 dicabut saja," katanya.

Atas kebijakan yang yang diputuskan, Borneo FC tetap menghormati dan menjalankan.

Baca juga: 3 Tim Elit Liga 1 Dikalahkan Borneo FC Terancam Degradasi, Persija, Persebaya dan PSM Kerja Keras!

Tim Borneo FC bermain imbang 1-1 melawan PSM Makassar pada pekan ke-30 Liga 1 2023-2024 di Stadion Batakan, Balikpapan, Jumat (29/3).
Tim Borneo FC bermain imbang 1-1 melawan PSM Makassar pada pekan ke-30 Liga 1 2023-2024 di Stadion Batakan, Balikpapan, Jumat (29/3). (Tribun Kaltim/Dwi Ardianto)

Ia menyebut tim juga menderita beberapa kerugian.

Mulai dari materi, waktu, dan paling penting ritme tim yang sedang bagus-bagusnya menuju juara.

Untuk itu, ia berharap kerugian klub ini juga harus menjadi bahan pertimbangan sebelum melakukan sebuah kebijakan.

"Satu sisi positifnya pemain bisa Lebaran di rumah, tetapi sisi negatifnya jadwal berubah semua pasti akan merugi," kata Dandri Dauri.

"Asal PSSI mau tanggung tidak masalah, mau libur 2 tahun pun asal komitmen PSSI mau menambah subsidi," katanya.

PSSI Pilih Momentum ke Timnas

Kompetisi tertinggi Tanah Air akan dihentikan untuk sementara demi menunjang Timnas Indonesia di Piala Asia U23 yang akan bergulir pada 15 April-3 Mei 2024.

Hal ini tentu berdampak pada peserta kompetisi karena sejatinya, Regular Series (musim regular) akan selesai pada akhir April sebelum empat klub teratas memainkan Championship Series pada Mei 2024.

Bagi pengamat sepak bola Weshley Hutagalung, hal ini imbas dari ambisi tinggi federasi di Piala Asia U23.

"Bagi federasi, momentum besarnya perhatian dan harapan publik sepak bola pada tim nasional, di semua kelompok usia, pasti ingin dimaksimalkan," ujar Weshley kepada Kompas.com.

"Apalagi, target di event ini tidak main-main, masuk 8 besar. Artinya, Garuda Muda harus bisa mendapatkan posisi dua besar di Grup A yang dihuni tuan rumah Qatar, Australia, dan Yordania."

"Bila tak semua negara peserta berhasil memboyong pemain terbaik karena tidak mendapatkan izin dari klub pemilik akibat kejuaraan tidak termasuk kalender FIFA, bukankah ini kesempatan baik bagi PSSI untuk mendapatkan pujian pencinta sepak bola Indonesia?"

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved