Berita Kaltara Terkini

Tekan Inflasi Daerah, DPKP Kaltara Sebut Gerakan Pangan Murah Ampuh Dalam Stabilisasi Harga Pasar

DPKP) Provinsi Kalimantan Utara akui program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diinisiasi oleh Badan Pangan Nasional efektif stabilkan harga pasar.

Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Desi Kartika Ayu Nuryana
Sekretaris DPKP Provinsi Kaltara, Diana Riswaty (TribunKaltara.com / Desi Kartika) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELORDinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akui program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diinisiasi oleh Badan Pangan Nasional efektif stabilkan harga pasar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris DPKP Kaltara, Diana Riswaty saat dikonfirmasi oleh awak Tribun Kaltara, rabu (3/4).

Menurutnya, hal tersebut terbukti dari semakin berkurangnya peminat belanja karena harga pasar yang stabil dan dapat dijangkau oleh masyarakat.

Secara keseluruhan, GPM tersebut adalah untuk menstabilkan harga pangan di pasaran dan bertujuan untuk menekan angka inflasi di daerah.

Baca juga: 115 Sampel Takjil di Kaltara Diuji, Balai POM di Tarakan Sebut Hasilnya Aman dari Bahan Berbahaya

Tentu hal tersebut dirasa cukup membantu masyarakat di Kaltara dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan penting (bapoting) dengan harga yang lebih murah.

“Setidaknya lebih dari tujuh kali kita telah laksanakan GPM yang tersebar di lima Kabupaten/Kota di Kaltara selama bulan ramadhan ini. Saya fikir, untuk program GPM ini sudah efektif ya dalam rangka menstabilkan harga,” ungkapnya.

Menurut, Diana, barang yang dijual di GPM ini merupakan bapoting yang memang sering menyumbang inflasi di daerah.

Sehingga, menjadi penting untuk dihadirkan dalam setiap GPM oleh DPKP.

“Diantaranya seperti cabai rawit, beras, telur, minyak goreng,gula pasir, barang-barang yang seperti itu kan memang yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, apalagi menjelang hari raya idul fitri,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyoroti terkait harga terlur yang terbilang cukup anteng mengalai kenaikan dan tidak beranjak turun dipasaran.

“Untuk bapoting lain sepertinya sudah stabil untuk harganya, mungkin hanya telur yang masih sedikit mengkhawatirkan,” imbuhnya.

Dari pantauan yang telah dilakukan oleh DPKP di beberapa agen dan penjual telur di Tanjung Selor, untuk harga telur hingga saat ini masih tetap berada diangka Rp 70 ribu hingga Rp 71 ribu.

Hal tersebut menurutnya, disebabkan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) untuk kebutuhan telur meningkat.

Baca juga: Pemkab Bulungan Sampaikan LKPD Tahun 2023 Unaudited Tepat Waktu ke BPK RI Perwakilan Kaltara

“Kebutuhan untuk lebaran seperti membuat kue atau hidangan lainnya, sedangkan stok telur sendiri masih terbatas,” pungkasnya.

Dalam hal ini, ia memprediksi bahwa aka nada kenaikan harga dibeberapa komodisi menjelang hari-hari lebaran, seperti daging sapi, ayam dan cabai. Kenaikan diprediksi akan mencapai angka sepuluh ribu.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved