Idul Fitri

Jelang Lebaran Idul Fitri di Kaltara, Sidak Parsel BPOM Masih Temukan Produk Rusak dan Kedaluwarsa

Menjelang lebaran Idul Fitri di Kalimantan Utara atau Kaltara, BPOM saat sidak parsel masih temukan produk rusak hingga kedaluarsa.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
ILUSTRASI - Salah satu parsel lebaran yang disiapkan harus memenuhi ketentuan di antaranya tak boleh kedaluwarsa dan rusak. Tampak parsel lebaran dipajang di salah satu supermarket Kota Tarakan. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Balai POM di Tarakan memasuki tahapan keempat kegiatan intensifikasi pangan di antaranya melaksanakan sidak parsel khusus menjelang lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

Dikatakan Herianto Baan, untuk sidak parsel lebaran Idul Fitri sendiri pihaknya sudah melakukan ke sejumlah sarana.

Menjelang lebaran Idul Fitri kebutuhan masyarakat untuk produk pangan cukup besar.

Sehingga bisa menjadi celah bagi oknum pelaku usaha untuk mengedarkan produk yang tidak memenuhi syarat seperti kedaluwarsa, rusak, tanpa izin edar.

Sehingga BPOM lakukan intensifikasi.

Dari 29 sarana yang diperiksa di berbagai kabupaten dan kota, ditemukan 8 sarana tidak memenuhi syarat (MS).

Kemudian pada umumnya temuan adalah produk tanpa izin edar (TIE).

"Kami juga sudah melaksanakan telecomference bersama BPOM RI, disebutkan Kaltara termasuk salah satu provinsi yang peredaran produk pangan tanpa izin edar cukup besar.

Ini menjadi atensi kita semua," jelas Herianto Baan.

Selanjutnya selain temuan TIE, untuk produk rusak dan kedaluwarsa juga ada ditemukan namun persentasenya tidak sebesar temuan TIE.

Untuk jumlah sarananya ada 8 sama dengan kasus TIE.

Herianto Baan, Kepala Balai POM di Tarakan
Herianto Baan, Kepala Balai POM di Tarakan (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

 

Baca juga: Lakukan Inspeksi Mendadak, BPOM Tarakan Masih Temukan Makanan Tanpa Izin Edar di Beberapa Toko

Ini temuan periode tahap keempat intensifikasi sampai hari ini sudah 8 sarana ditemukan.

Masih ada nanti intensifikasi dilaksanakan di tahap kelima dan keenam.

"Daerah Tarakan paling banyak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved