Berita Daerah Terkini
Kisah Penumpang Kapal ALP Rute Surabaya-Balikpapan Protes Diberi Makanan Basi, Kompensasi Rp100 Ribu
Kisah penumpang kapal Atosim Lampung Pelayaran (ALP) rute Surabaya tujuan Balikpapan protes diberi makanan basi, akhirnya dapat kompensasi Rp100 ribu
Hal ini dengan rasionalisasi ongkos katering sekali makan senilai Rp 12 ribu dikali 5 porsi makan untuk 2 hari perjalanan Surabaya - Balikpapan.
Baca juga: Pj Wali Kota Minta Tarif Tiket Kapal Rute Tarakan-Tawau Turun Jadi Rp 650 Ribu: Saya Minta Segerakan
Namun tawaran tersebut spontan ditolak oleh penumpang dengan alasan harga yang dipatok PT ALP tak sebanding dengan harga makanan per porsi di Balikpapan.
"Harga sekali makan di Balikpapan kan nggak Rp 12 ribu," celetuk salah seorang penumpang.
Sebaliknya, perwakilan penumpang kemudian menyodorkan besaran kompensasi Rp 30 ribu untuk sekali makan, dikali 5 porsi.
Secara kalkulasi berarti senilai Rp 150 ribu per tiket atau 150 persen lebih tinggi dibanding penawaran pihak PT ALP.
Kemudian Dewa mengajukan nominal tersebut ke manajemen pusat PT ALP melalui sambungan telepon.
"Tapi dari pusat menyanggupi jika Rp 100 ribu per tiket. Nominal itu lalu kami tawarkan kepada penumpang," ujar Dewa kepada TribunKaltim.co.
Angka tersebut yang kemudian disepakati juga oleh penumpang, meski selisih Rp 50 ribu. Dimana syaratnya, penumpang harus menukarkan tiketnya untuk mendapat kompensasi.
"Kami beri kompensasi secara tunai. Penumpang serahkan tiketnya, langsung kami beri uang kompensasi Rp 100 ribu," tukasnya.
Sebagai informasi, jumlah penumpang kapal PT ALP dengan rute Surabaya - Balikpapan ini berjumlah 1.989 orang.
Dengan begitu, maka PT ALP diperkirakan mesti merogoh dana sebesar Rp 198,9 juta.
Baca juga: Pedagang Pelabuhan Semayang Keluhkan Maraknya Penjual Asongan dan Rusaknya Fasilitas Tempat Jualan
Evaluasi Vendor Katering
Kepala Cabang PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) Balikpapan, Dewa Rizkiatmaja, mengakui adanya aksi demo dari para sopir dan penumpang Kapal ALP Atosim Lampung Pelayaran (ALP) rute Surabaya - Balikpapan.
Aksi demo tersebut dipicu oleh ketidakpuasan terhadap kelayakan makanan yang disajikan selama perjalanan.
Dewa menjelaskan bahwa isu yang beredar terkait keterlambatan dan kurang layaknya penyajian makanan memang benar adanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.