Berita Daerah Terkini

Kisah Penumpang Kapal ALP Rute Surabaya-Balikpapan Protes Diberi Makanan Basi, Kompensasi Rp100 Ribu

Kisah penumpang kapal Atosim Lampung Pelayaran (ALP) rute Surabaya tujuan Balikpapan protes diberi makanan basi, akhirnya dapat kompensasi Rp100 ribu

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim/Dwi Ardianto
Sejumlah penumpang kapal ALP yang turun di Pelabuhan Semayang, Balikpapan terliht ekspresi lelah bercampur geram, Selasa (23/4). Para penumpang kecewa dengan pelayanan yang dinilai buruk dan dialami selama berlayar.             

"Jadi isu yang kami terima itu ada keterlambatan penyajian dan kurang layaknya penyajian makanan jadi mereka menuntut bagaimana dengan pelayanan itu," jelasnya keda Tribun Kaltim. 

Berdasarkan informasi yang diterima Dewa, penyajian yang kurang layak tersebut dikarenakan makanan yang basi dan tidak layak konsumsi.

Ia menegaskan bahwa PT Atosim Lampung Pelayaran menggunakan vendor katering untuk menyediakan makanan di kapal.

Diketahui vendor katering yang digunakan di Kapal ALP berlokasi di Samarinda.

"Jadi untuk kami PT Atosim untuk katering pelayaran kantin kami menggunakan vendor, jadi itu di luar perusahaan kami," tandasnya.

Lebih lanjut, Dewa menjelaskan bahwa setiap vendor wajib mengirimkan laporan makanan berupa foto yang jelas sajian-sajiannya sebelum kapal berangkat.

"Jadi setiap keberangkatan kapal kami wajibkan setiap vendor untuk mengirim laporan makanan berupa foto yang jelas sajian-sajiannya yang artinya semua sudah dilaporkan," jelasnya.

Dewa mengungkapkan bahwa total penumpang di Kapal ALP rute Surabaya-Balikpapan berjumlah 1.989 orang, termasuk penumpang dan sopir.

Terkait dengan vendor katering, Dewa mengatakan bahwa PT Altosim Lampung Pelayaran akan melakukan evaluasi.  (zyn)

Baca juga berit menarik Tribun Kaltara di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved