Berita Daerah Terkini

Kisah Penumpang Kapal ALP Rute Surabaya-Balikpapan Protes Diberi Makanan Basi, Kompensasi Rp100 Ribu

Kisah penumpang kapal Atosim Lampung Pelayaran (ALP) rute Surabaya tujuan Balikpapan protes diberi makanan basi, akhirnya dapat kompensasi Rp100 ribu

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim/Dwi Ardianto
Sejumlah penumpang kapal ALP yang turun di Pelabuhan Semayang, Balikpapan terliht ekspresi lelah bercampur geram, Selasa (23/4). Para penumpang kecewa dengan pelayanan yang dinilai buruk dan dialami selama berlayar.             

Salah satu sopir bus, Aco, mengatakan dirinya dan penumpang lain membantu memasak makanan untuk mengatasi kelaparan selama perjalanan. 

Dia bersama 19 penumpang lain berinisiatif menjadi relawan menyajikan makanan dengan memasak kembali untuk penumpang.

"Kami sebagai penumpang dan juga sebagai sopir bis membantu mengatasi dengan memasak untuk penumpang selama 2 hari," ungkapnya.

Aco menunjukkan sampel makanan basi sebagai bukti kelalaian pihak katering.

Baca juga: Kisah Pemudik Pilih Naik Kapal Dibandingkan Pesawat, Harga Tiket Murah Meskipun Perjalanan Lama

Sampel yang dibawanya ini adalah salah satu bukti bahwa makanan yang disediakan tidak layak, makan lantaran sudah berbau.

"Kami kan manusia, masa harus makan bangkai ayam.

Jadi secara tidak langsung penerima makanan saat dibagikan itu spontan marah karena makanan katering yang sudah busuk," papar Aco.

Para penumpang juga mengeluhkan fasilitas kapal yang tidak layak, seperti kamar mandi yang kotor, bocor, dan air mampet.

"Fasilitas tidak layak. Seperti kamar mandi tidak pernah dibersihkan, air mampet, banyak genangan air. Dan juga bocor di kamar mandinya," kata Aco.

Para penumpang hanya menuntut dispensasi dan tidak meminta ganti rugi uang makan.

"Kami hanya menuntut kompensasinya saja. Tidak lebih dari itu. Bukan mengganti uang makan, karena kalau sopir seperti kami, tidurnya di lorong," jelas Aco.

Kompensasi Rp100 Ribu

Setelah sekian lama mediasi, antara penumpang dengan pihak pelayaran akhirnya mencapai kesepakatan kompensasi. Nominal kompensasinya sebesar Rp 100 ribu per tiket.

Angka ini disepakati setelah perdebatan antara perwakilan penumpang dengan pihak PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) cabang Balikpapan selaku penyedia jasa. 

Tadinya, PT ALP melalui Kepala Cabang ALP Balikpapan, Dewa Rizkiatmaja, menawarkan kompensasi sebesar Rp 60 ribu per tiket.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved