Opini
Popularitas dan Uang Modal Maju Pilkada?
Jelang Pilkada serentak 2024, dinamika politik di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sudah mulai terasa.
Sumarsono,
Pemimpin Redaksi TribunKaltara.com
TRIBUNKALTARA.COM - MENJELANG Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ) serentak 2024 yang digelar pada November 2024, dinamika politik di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sudah mulai terasa. Sejumlah partai politik sudah membuka penjaringan bakal calon kepala daerah.
Bak gayung bersambut, para tokoh politik, tokoh masyarakat, termasuk petahana pun berbondong-bondong mendatangi kantor sekretariat partai untuk mendaftar. Kasak-kusuk siapa berpasangan dengan siapa, isu koalisi partai sudah menjadi bahan diskusi di warung kopi.
Beberapa figur yang merasa punya popularitas tinggi dan modal besar merasa pede untuk maju di Pilkada Kaltim, baik Pilgub maupun Pilwali dan Pilbup 2024. Namun, apakah popularitas dan uang saja cukup jadi modal mengejar posisi pemimpin daerah, khususnya di Kaltim dan Kaltara.
Menarik pernyataan Wali Kota Samarinda Andi Harun seperti dikutip dari TribunKaltim.co yang mengkritik pendekatan pilkada terfokus pada kekayaan dan popularitas calon. “Kalau ada calon dengan banyak duit atau popularitas tinggi, penilaian seperti itu harus dikurangi. Yang terpenting adalah bagaimana mereka mengembangkan ide untuk kemajuan daerah,” ujar Andi Harun yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim ini.
Sebagai politisi yang juga bakal ikut kontestasi Pilkada serentak 2024 ini mengharapkan para kandidat yang akan bertarung nanti seharusnya tak lagi saling menyerang dan menjatuhkan calon lainnya.

Baca juga: Sunting 5 Parpol, Mantan Ketua KPU Kaltara Suryanata Al Islami Siap Maju Pilkada Bulungan 2024
Politik harus lebih fokus pada adu ide gagasan masa depan daerah, dalam hal ini Kaltim dan Kaltara, terutama dalam konteks pembangunan strategis di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Benar sekali! Pilkada merupakan proses demokratis yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat lokal. Meskipun uang bisa menjadi faktor yang signifikan dalam sebuah kampanye, tetapi kualitas visi, kepemimpinan, integritas, dan komitmen melayani masyarakat jauh lebih penting dalam menentukan keberhasilan seorang kandidat dalam pilkada.
Pendidikan politik, partisipasi aktif dari masyarakat, dan transparansi dalam proses pemilihan juga memiliki peran penting dalam memastikan bahwa pemilihan tersebut berjalan dengan adil dan demokratis.
Memilih kepala daerah melalui Pilkada 2024 memerlukan kecerdasan dan pertimbangan yang matang dari setiap masyarakat pemilih. Memilih pemimpin daerah harus cerdas, di antaranya dengan melihat: Rekam jejak calon, pelajari rekam jejak para kandidat, termasuk pengalaman kerja, prestasi, dan integritas mereka. Pemimpin yang memiliki pengalaman yang relevan dan reputasi yang baik cenderung lebih mampu memimpin dengan baik.
Lihat dan pelajari program kerja setiap kandidat. Pilihlah pemimpin yang memiliki visi yang sejalan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta memiliki rencana konkret untuk mewujudkan visi tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.