Rest Area Kebun Raya Bunda Hayati di Tanjung Selor Sudah Difungsikan, Warga Boleh Duduk di Kursi

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN – Rest Area atau tempat istirahat di taman Kebun Raya Bunda Hayati di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara telah difungsikan. Masyarakat diperbolehkan duduk di kursi taman.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Litbang Kabupaten Bulungan, Iwan Sugiyanta mengatakan rest area tersebut secara fungsional telah diperbolehkan digunakan masyarakat umum.

“Iya, itu sudah boleh dimanfaatkan oleh masyarakat. Barangkali ada yang ingin bersantai sambil menimati keindahan dan keramaian Tanjung Selor, atau saat jogging atau lari mau istrirahat juga sudah boleh,” lanjutnya.

Iwan Sugiyanta mengakui, bahwa hingga saat ini, masyarakat belum memanfaatkan fasilitas tersebut secara maksimal.

Baca juga: Pembangunan Kebun Raya Bunda Hayati Capai 80 Persen, Bupati Bulungan Targetkan Berfungsi Tahun Depan

“Itu merupakan area space transisi pemisah dari fasilitas jalan umum dengan fasilitas kebun raya yang saat ini masih dilakukan penataan,” kata Iwan Sugiyanta saat dikonfirmasi oleh TribunKaltara.com, Rabu (5/6/2024).

Meskipun rest area tersebut telah diperbolehkan untuk difungsikan, Iwan mengatakan bahwa pemeliharan secara berkala tetap dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bulungan.

“Dari DLH tetap melakukan pemeliharan secara berkala untuk taman rest area Kebun Raya Bunda Hayati tersebut. Tapi ya mungkin karena belum fungsional secara utuh sehingga lokasi tersebut masih belum diminati oleh masyarakat,” tandasnya

Diketahui,belasan kursi di taman Kebun Raya Bunda Hayati yang terbuat dari kayu dan dihiasi  tumbuhan merambat sebagai peneduh tersebut terlihat selalu ‘kosong’ atau sepi peminat baik di pagi, siang maupun sore hari.

Hal tersebut tentu menimbulkan tanda tanya, apakah rest area taman Kebun Raya Bunda Hayati sudah difungsikan atau belum oleh Pemkab Bulungan bagi masyarakat setempat.

Dimana Rest Area tersebut merupakan salah satu dukungan terhadap pembangunan Kebun Raya Bunda Hayati yang saat ini tengah berproses.

(*)

Penulis Desi Kartika Ayu