Berita Tarakan Terkini

FKPT Kaltara Sebut Tarakan Rawan Paham Radikalisme dan Terorisme, Tertinggi Nomor Lima 

Tarakan Kalimantan Utara rawan radikalisme hingga terorisme. FKPT Kaltara imbau orangtua untuk mengawasi anaknya yan masih sekolah, karena rentan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltara, Datu Iskandar Zulkarnaen. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN- Tarakan, salah satu daerah di Kalimantan Utara masuk kategori yang berpotensi rawan terjadinya paham radikalisme hingga terorisme.

"Kalimantan Utara pada umumnya berdasarkan penelitian survei beberapa tahun lalu tertinggi nomor lima potensi radikalnya. Akibat potensi radikal kalau dipoles sedikit bisa jadi terorisme," ucap Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltara, Datu Iskandar Zulkarnaen.

Datu Iskandar Zulkarnaen di Tarakan membeberkan Tarakan menjadi wilayah paling rawan radikalisme dibandingkan daerah lainnya di Kalimantan Utara. Hal ini lantaran Tarakan merupakan wilayah terbuka dengan masyarakat heterogen.

“Tarakan berbatasan dengan negara tetangga dengan jumlah penduduk terbanyak di Kaltara sehingga mobilitas masyarakat semakin ramai,” ujar Datu Iskandar Zulkarnaen.

Baca juga: Gandeng Pers, Bidang Humas Polda Kaltara Tangkal Paham Radikalisme, Intoleransi dan Terorisme

Di Tarakan juga tercatat dulu pernah terjadi kasus narapidana teroris (napiter). "Kalau tidak salah ada tiga. Tapi dua itu kasusnya di lain tempat," terangnya.

Sehingga lanjutnya adanya teknologi dan komunikasi yang terjadi saat ini dapat menjadi pemicu penyebaran paham radikalisme. Ia lebih lanjut menambahkan, bahwa kemajuan teknologi menyebabkan komunikasi tidak hanya dilakukan secara konvensional tetapi bisa melalui online yakni WhatsApp. Alhasil, kemajuan ini menyebabkan banyak generasi muda berpotensi terjerumus paham radikalisme.

Dalam hal ini ia mengimbau kepada orangtua untuk selalu berhati-hati dan mewaspadai anaknya terutama yang masih sekolah karena mereka sedang mencari identitas diri.

“Jadi salah satunya dalam mencari identitas diri atau ingin mencari sesuatu yang berbeda salah satunya bisa melalui radikalisme itu karena radikalisme itu kan intoleransi. Sifat seperti itu biasanya muncul pada remaja,” paparnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa untuk menghindari paham radikalisme yang mengarah pada terorisme, sudah ada preventif dilakukan. Salah satunya melalui gerakan Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (KENDURI) dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Kemudian, tidak hanya TNI, POLRI ,BIN, namun juga ke tingkat paling bawah seperti RT dan Kelurahan.

Baca juga: Waspada Terorisme, Kabinda Kaltara Tinjau Pengamanan Malam Tahun Baru hingga Bagi Vitamin Gratis

Ia melanjutkan, makin banyak masyarakat yang terlibat makin bagus dalam mengantisipasi radikalisme.

“Seperti acara kemarin, gerakan KENDURI sekaligus sosialisasi mengenai radikalisme kepada aparat kelurahan, polisi maupun TNI," bebernya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan sosialisasi ini sebelumnya telah dilakukan di Tanjung Selor.
“Ke depan kegiatan semacam ini juga akan dilakukan di Malinau, Nunukan dan Tana Tidung,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved