Berita Malinau Terkini

Momen Prosesi Pernikahan Bangsawan di Malinau Kalimantan Utara, Dua Keluarga Kenyah dan Lundayeh 

Hari ini, Kamis 20 Juni 2024 diadakan prosesi pernikahan adat Dayak Malinu Kalimantan Utara. yakni Ferly Setim dan etni Lundayeh.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Prosesi adat Ala Leto dan Pekiban khas Dayak Kenyah Lepo Tau di Malinau, Kalimantan Utara, kamis (20/2024). Pernikahan dua mempelai menyatukan 2 keluarga besar dari etnis Dayak Kenyah dan Lundayeh di Malinau, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Prosesi pernikahan adat Dayak di Malinau menjadi momen penyatuan dua keluarga besar etnis Dayak Kenyah dan Lundayeh di Malinau Kalimantan Utara, Kamis (20/6/2024).

Momen yang cukup langka dijumpai saat ini menyatukan dua keluarga besar dari Rumpun Dayak Kenyah Leppo Tau dan keluarga besar Dayak Lundayeh di Malinau.

Prosesi pernikahan adat khas Dayak Malinau ini antara mempelai laki-laki, Ferly Setim yang merupakan keturunan bangsawan Kenyah Lepo Tau asal Apau Kayan. Sedangkan mempelai perempuan keluarga besar dari etnis Lundayeh di Pelita Kanaan, Malinau.

Pantauan TribunKaltara.com sejumlah pembesar hadir dalam momen bersejarah tersebut, diantaranya Kepala Adat Besar Apau Kayan, Ibau Ala, Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala, dan Setim Ala, Ayah dari mempelai laki-laki.

Baca juga: Menengok Prosesi Pekiban Pernikahan Dayak Kenyah, Putra Kapolda Kaltara dan Putri Kepala Adat Besar

Turut dihadiri keluarga besar Wempi W Mawa dan Istri, serta keluarga Matias Seradu dari mempelai perempuan, Iden, mewakili keluarga besar etnis Lundayeh di Malinau.

Kepala Adat Besar Apau Kayan, Ibau Ala menyampaikan momen tersebut merupakan gambaran bagaimana pernikahan dalam perspektif adat menyatukan 2 keluarga besar.

Upacara yang sama bukan pertama kalinya menyatukan dua keluarga besar, hanya momen ini terbilang cukup jarang dijumpai saat ini.

"Dari mempelai laki-laki, Ferly merupakan ponakan kami, anak dari Setim Ala, saudara, adik saya. Sebelumnya sudah ada beberapa keluarga besar kita, jadi ini salah satu gambaran, bagaimana pernikahan dapat menyatukan 2 keluarga besar," ujarnya saat diwawancarai disela prosesi, Kamis (20/6/2024).

Pernikahan antara Ferly dan Iden merupakan gambaran bagaimana keluarga besar dari 2 etnis besar di Malinau disatukan lewat ikatan pernikahan.

Baca juga: Mengenal Tradisi Pakiban Asal Suku Dayak Kenyah yang Meramaikan Pernikahan Putra Kapolda Kaltara

Ibau Ala menjelaskan pada hari ini dilaksanakan bagian dari prosesi adat khas Kenyah Lepo Tau, Pekiban. Didahului upacara adat "Ala Leto" atau penjemputan mempelai perempuan ke rumah mempelai laki-laki.

Pernikahan 2 bangsawan berdasarkan sejarahnya kata Ibau Ala memiliki ciri khas. Mulai dari ornamen yang dikenakan, antaran pernikahan hingga prosesi kebesaran.

"Pada dasarnya, Upacara Pekiban ini diselenggarakan semua kalangan masyarakat Kenyah, terkhusus Lepo Tau. Hanya untuk ada sedikit perbedaan untuk keturunan raja, seperti atribut, ornamen dan antaran," katanya.

Pelaksanaan prosesi Pekiban atau pernikahan adat kenyah sampai saat ini masih dipraktikkan terutama bagi masyarakat adat di Malinau.

"Ini warisan turun temurun, jadi sejarahnya panjang. Bagaimana 2 keluarga besar menyatu pada momen bahagia ini. Ini bagian upaya kita mempertahankan warisan budaya," ungkapnya.

Pada hari ini, upacara Ala Leto dan Pekiban diselenggarakan di kediaman mempelai laki-laki dari keluarga besar etnis Kenyah.

Pernikahan dayak di Malinau 02 20062024
Prosesi adat Ala Leto dan Pekiban khas Dayak Kenyah Lepo Tau di Malinau, Kalimantan Utara, kamis (20/2024). Pernikahan dua mempelai menyatukan 2 keluarga besar dari etnis Dayak Kenyah dan Lundayeh di Malinau, Kalimantan Utara.

Rencananya, pada Sabtu (22/6/2024) akan dilaksanakan prosesi adat pernikahan khas dayak Lundayeh, "Luba Arum" di kediaman mempelai perempuan.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved