Ibu Kota Nusantara
Perlunya Sinergi dan Manajemen yang Tepat untuk Pengendalian Banjir di IKN Nusantara
BANJIR yang terjadi di wilayah RT 01, RT 02, RT 03, Kelurahan Sepaku, Kecamatan Sepaku IKN baru-baru ini mendapat perhatian yang besar dari publik.
Oleh: Dr Isradi Zainal, Rektor Universitas Balikpapan/Direktur Insurin
TRIBUNKALTARA.COM - BANJIR yang terjadi di wilayah RT 01, RT 02, RT 03, Kelurahan Sepaku, Kecamatan Sepaku IKN baru-baru ini (Minggu, 23 Juni 2024) mendapat perhatian yang besar dari publik.
Ada yang menyatakan penyebab banjir di Sepaku IKN Nusantara karena Intake Sepaku dan Bendungan Sepaku Semoi.
Ada juga yang menyatakan bahwa hal ini terjadi karena dampak pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.
Sebagai praktisi dan akademisi yang peduli terhadap pembangunan IKN, saya mencoba menghubungi teman Adi Kustaman yang sebelumnya lama berkiprah sebagai Wakil Camat dan Plt Camat di Sepaku.
Saat ini dia bekerja di Otorita IKN.
Baca juga: Bantu Kurangi Penumpukan Air Saat Pasang dan Hujan, Kanalisasi jadi Solusi Atasi Banjir di Tarakan
Saya mencoba mencari informasi terkait kondisi banjir di Sepaku, termasuk riwayat banjir di lokasi itu, apakah banjir ini terjadi karena pembangunan IKN?
Saat saya tanyakan, kebetulan dia sedang berada di lokasi banjir bersama aparat dan warga lainnya menanggulangi dampak banjir di Sepaku.
“Dari dulu udah langganan banjir derah itu, jauh sebelum ada IKN”, jelasnya.
Saya juga menanyakan masalah banjir di Sepaku ini ke Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimuddin yang puluhan tahun berkiprah di Penajam Paser Utara.
Menurut Alimuddin, justru sekarang itu jalanan warga RT 3 aman, kalau tahun sebelumnya tenggelam semua. Tahun lalu justru jalanan tenggelam dan orang pakai perahu.
Baca juga: Staf BPBD Kaltim Meninggal Mendadak saat Salurkan Bantuan, Ratusan Rumah Dekat IKN Terendam Banjir
Dia menambahkan, banjir terjadi karena curah hujan tinggi dan air pasang.
Setelah normalisasi dan pengendali banjir selesai, lokasi itu akan normal, dan ini ulangan tiap tahun saja.
Selanjutnya untuk hal yang sama saya tanyakan ke Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan IKN Danis Sumadilaga.
Apakah banjir di Sepaku disebabkan oleh Intake Sepaku atau Bendungan Sepaku Semoi?
Dia meneruskan jawaban bahwa untuk informasi banjir sepaku pernah terjadi di 2017, sehingga bukan karena IKN atau bangunan intake sepaku.
Ditambahkan, banjir terjadi karena curah hujan tinggi sehingga air sungai meluap.
Baca juga: Isu Banjir Perbatasan jadi Pembahasan Prioritas pada Forum Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia
Berdasarkan pencatatan curah hujan (PCH) karang Jinawi curah hujan tanggal 22 Juni 2024 adalah 20 cm, sementara di tanggal 23 Juni 2024 adala 186 cm.
Untuk memastikan bagaimana kondisi banjir di Kelurahan Sepaku keesokan harinya saya ke lokasi banjir dan menyaksikan banjir sudah surut.
Info yang saya dapatkan dari warga bahwa banjir di Sepaku ini merupakan kejadian rutin.
Begitu juga info yang saya dapatkan langsung dari Sekretaris Lurah Sepaku di kantornya saat saya berkunjung ke kantornya.

Setahu saya, dalam kaitan banjir di IKN, sudah ada perencanaan pengendalian banjir di titik banjir IKN dan sebagian dalam proses pelaksanaan.
Diperlukan sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam menuntaskannya.
Tanpa sinergi tidak mungkin bisa mengatasi atau meminimalisasi masih banjir tersebut.
Maksud dari sinergi adalah bahwa jika dalam proyek diperlukan relokasi bagi warga maka warga mesti mendukungnya.
Hal ini tidak berarti warga direlokasi begitu saja, tapi diperlukan relokasi yang menguntungkan warga dan tidak menghilangkan mata pencahariannya.
Baca juga: Banjir Tanjung Palas Timur Bulungan Berangsur Surut, Warga Pilih Bertahan di Rumah Masing-masing
Diperlukan sistem manajemen dalam mengendalikan banjir tersebut.
Manajemen banjir itu punya makna bawa apa yang sudah direncanakan dalam mengendalikan banjir harus dilaksanakan secara konsisten.
Selanjutnya dilakukan evaluasi atau pengecekan atas pelaksanaan dan jika ada masalah diusahakan segera diberikan solusi.
Selain itu perlu disiapkan SOP dan kesiapan menghadapi keadaan darurat atau emergency preparedness dalam menghadapi banjir, khususnya saat curah hujan tinggi.
Jangan tiba masa tiba akal dan panik. Bukankan prediksi curah hujan bisa diketahui lebih awal. (*)
Reaksi DPRD Kaltim terkait Dana Proyek IKN Diblokir: Banyak Proyek Nasional Dikerjakan di Kalimantan |
![]() |
---|
Imbas Dana Proyek IKN Diblokir, Ibu Kota Negara Pindah Diragukan: Prabowo Fokus Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Dana Proyek IKN Diblokir, Anggaran Kementerian PU Dipangkas Rp 81 Triliun, Nasib Ibu Kota Nusantara? |
![]() |
---|
Selama Dua Hari, 5-6 Februari 2025, KIPP Ibu Kota Nusantara Ditutup untuk Masyarakat Umum, Ada Apa? |
![]() |
---|
Bandara VVIP IKN Sempat Terendam Banjir, Lumpur Tanah Masih Bertebaran di Sekitar Terminal Bandara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.