Berita Malinau Terkini

Tingkat Kekeruhan Diperiksa Realtime, 11 Titik Sampel Air Sungai Malinau Diupdate Setiap Hari

Kualitas air di sekitar area konsesi pertambangan Daerah Aliran Sungai (DAS) Malinau bagian selatan dipantau setiap hari.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Daerah aliran sungai Sesayap merupakan hilir sungai-sungai besar di hulu Malinau sekaligus sunber air baku 4 kecamatan di sekitar kota Malinau, Kalimantan Utara. (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Kualitas air di sekitar area konsesi pertambangan Daerah Aliran Sungai (DAS) Malinau bagian selatan dipantau setiap hari.

Monitoring tingkat kekeruhan air diperbarui setiap hari untuk dijadikan data rujukan ketaatan perusahaan tambang dalam mengelola limbah batu bara.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malinau, dr John Felix Rundupadang menyampaikan sebagai bagian dari kerja pengawasan kualitas air petugas ditempatkan memonitoring tingkat TSS ( Total Suspended Solid ).

Masing-masing ditempatkan untuk 11 titik area 3 pengelolaan konsesi pertambangan di Malinau.

Baca juga: Tanggapi Soal Status Taman Nasional Kayan Mentarang di Malinau, Kabalai: Kami Selalu Koordinasi

"Dari DLH, kami melakukan pengawasan setiap hari melalui pengawas di masing-masing perusahaan. Untuk Sungai Malinau di Malinau Selatan jumlahnya ada 11 titik," katanya, Senin (1/7/2024).

Melalui pengawas lingkungan, data-data tersebut akan dikirimkan setiap hari untuk dijadikan data rujukan memeriksa ketaatan perusahaan.

DLH melakukan pengukuran terhadap tingkat kekeruhan air dari bahan-bahan yang tersuspensi di 11 titik dari 3 areal pengelolaan tambang.

Data-data tersebut diperbarui setiap hari. Sampel data diambil melalui muara atau sulur sungai terdekat dari areal pertambangan.

"Sampel dari 11 titik tadi mewakili pengelolaan pada masing-masing perusahaan. Datanya diupdate setiap hari melalui pengawas kami," katanya.

Baca juga: Cek Jadwal Speedboat Rute Tarakan - Malinau Hari Ini, Senin 1 Juli 2024, Empat Armada Siap Berangkat

Jika terjadi kekeruhan air di atas rata-rata normal, DLH akan memeriksa penyebab, dan areal perusahaan mana yang lalai dalam pengelolaan limbah.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved