Curah Hujan Tinggi, Akses Darat Menuju Sungai Boh Malinau Kaltara Dilaporkan Tertutup Longsor

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Akibat curah hujan tinggi, akses jalan menuju dan dari Kecamatan Sungai Boh, Malinau, Kalimantan Utara sementara ini terkendala akibat tanah longsor.

Berdasarkan laporan warga, saat ini jalan dari dan menuju Sungai Boh-Long Bagun tidak dapat dilalui kendaraan bermotor sejak Minggu (7/7/2024) sore.

Pengguna jalan sekaligus warga, Hendry melaporkan kondisi jalan sementara ini tertutup timbunan longsor di Kilometer 88 Long Bagun, Mahakam Ulu menuju Sungai Boh.

"Informasinya longsornya kemarin. Saat ini tidak bisa dilewati kendaraan karena tertimbun tanah," ungkapnya melalui telepon seluler, Senin (8/7/2024).

Baca juga: Penulisan Sejarah Lokal Malinau Kalimantan Utara, Disbudpar Libatkan Penulis dari 11 Etnis 

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pemukiman (PUPR Perkim) Malinau telah menerima informasi tersebut.

Diketahui titik longsor berada di KM 88, masih dalam wilayah administrasi Kabupaten Mahakam Ulu. Berjarak puluhan kilometer dari wilayah Malinau.

"Titik longsor ini di KM 88, masih wilayah kabupaten Mahakam Ulu, Kaltim. Info dari Dinas PU Mahakam Ulu, TRC (Tim Respon Cepat) sudah bergerak ke sana, hanya ada titik banjir di KM 30 pukul 18:00 Wita kemarin," ungkap Kabid Bina Marga Dinas PUPR Malinau, Yaftha.

Berdasarkan informasi yang diperoleh TribunKaltara.com, penanganan jalan yang menghubungkan Kaltim dan Malinau tersebut sementara ini terhambat akibat keadaan alam.

Sementara alat berat dari Pemkab Malinau letaknya cukup berjarak di perbatasan dua kabupaten tersebut, yakni di KM 120.

Baca juga: Marak Sepeda Listrik, Sat Lantas Polres Nunukan Tegaskan Masyarakat tak Kendarai di Jalan Raya

Sementara ini Dinas PUPR dari kedua kabupaten sementara menjalin koordinasi terkait langkah penanganan.

Akses melalui jalur darat sementara ini masih tertutup longsor. Alternatif yang dapat ditempuh warga Sungai Boh saat ini menggunakan transportasi air melalui jalur Sungai Boh- Long Bagun.

(*)

Penulis : Mohammad Supri