Upaya Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Dinkes Tana Tidung Sosialiasai Survei Eliminasi Filariasis

TRIBUNKALTARA.COM,TANA TIDUNG - Dinas Kesehatan Tana Tidung bersama Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat ( BLKM ) Banjarmasin Kalimantan Selatan ( Kalsel ) dan Kementerian Kesehatan pada hari ini, Selasa (16/7/2024) melakukan sosialisasi terkait survei eliminasi masalah filariasis ( kaki gajah ).

Sosialisasi dilakukan untuk menyampaikan terkait adanya pemeriksaan sampel penyakit kaki gajah ke masyarakat yang ada Kabupaten Tana Tidung.

Sekretaris Dinas Kesehatan Tana Tidung, Budi Samroni menyampaikan kepada TribunKaltara.com, Selasa (16/7/2024) sebanyak 1238 orang dari 617 KK di Tana Tidung akan menjadi sampel dalam pemeriksaan ini

"Sempel yang kita ambil disini ada sekitar 617 KK kalau perorangannya sekitar 1238 di Tana Tidung," ujar dr Budi Samroni.

Baca juga: Upaya Turunkan dan Pantau Sebaran Stunting, Dinkes KTT Kaltara Luncurkan Aplikasi Si Paling Penting

Saat ditanya terkait jumlah temuan penderita penyakit kaki gajah di Tana Tidung, ia mengatakan saat ini belum ada masyarakat Tana Tidung yang menunjukkan gejala.

"Alhamdulillah untuk di KTT belum ada yang terindikasi memiliki gejala," katanya.

Ia juga mengatakan sebelumnya pemeriksaan serupa juga telah dilakukan di Tana Tidung dan hasil sampel menunjukkan jauh dibawah standar mf (mikrofilia) rate Indonesia 3,1 persen

"Pernah dilakukan uji sampel dan setelah pemberian obat pemeriksaan hasilnya kita 0,94 persen jadi dibawah 3,1 persen tadi artinya kita lulus," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan dari empat kabupaten dan satu kota yang ada di Kalimantan Utara, hanya Kabupaten Tana Tidung yang sudah siap untuk dilakukannya pemeriksaan ini.

"Di Kalimantan Utara yang sudah siap melakukan pemeriksaan ini baru KTT Ya sementara yang empat kabupaten satu kota itu belum," ungkapnya.

Untuk diketahui, kaki gajah sendiri merupakan pembengkakkan pada tubuh manusia umumnya kaki disebabkan larva cacing filariasis yang ditularkan dari gigitan nyamuk dan kemudian berkembang biak di dalam tubuh manusia.

Ia juga menjelaskan pengambilan sample darah yang akan diperiksa melalui jari tangan.

"Untuk teknisnya pengambilan sampel itu cukup mudah yang diambil adalah darah dari jari-jari," jelasnya.

Untuk waktu terbaik dilakukan pengambilan sampel darah yaitu pada malam hari ketika cacing dalam tubuh penderita sedang aktif

"Pengambila sampel itu pukul 22.00 WITA sampai pukul 02.00 WITA karena proses cacing itu keluar ke aliran darah pada malam hari dan ketika siang dia berdiam di dalam organ sehingga saat diambil sampel pada siang hari tidak terlihat hasilnya," terangnya.