Mahasiswa STIE BulunganTarakan Demo
BREAKING NEWS Diduga Ada Oknum Dosen Lakukan Pungli, Mahasiswa STIE Bulungan-Tarakan Gelar Aksi Demo
Aksi demo dilakukan mahasiswa Bulungan-Tarakan, di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara hari ini, Senin 29 Juli 2024, diduga ada pungli.
Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan diri tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan Prodi Ekonomi Pembangunan melakukan aksi demo di depan kampus do Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bulungan-Tarakan (Bultar) di Jalan Mangga II Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara hari ini, Senin (29/07/2024).
Kegiatan aksi demo dilakukan, sebagai puncak kekecewaan mahasiswa terhadap oknum dosen di STIE Bulungan-TarakanĀ tersebut. Para mahasiswa menduga oknum dosen ini melakukan pungutan liar (pungli) terhadap mahasiswa.
Selain berorasi, beberapa mahasiswa membawa tulisan-tulisan yang berisi berbagai tuntutan mahasiswa. Seperti yang tertera "Pungli Itu Seperti Cinta Sepihak, Kami Korban yang Selalu Membayar".
Juga ada tulisan lain, "Kampus Ini Butuh Super Hera untuk Melawan Pungli. Mana Svengers kampusnya?". Dan masih bnyak tulisan lainnya.
Baca juga: Siswi Curhat Ada Pungli Berkedok Infak, Ganjar Pranowo Bebastugaskan Kepala SMK Negeri di Rembang
Koordinator aksi, Farel Mahendra dalam orasinya menyebutkan, sebelum menggelar aksi ini, para mahasiswa jurusan ekonomi penbangunan telah melayangkan surat kepada pihak yayasan.
Di mana poin utamanya, meminta pihak yayasan memberhentikan oknum dosen yang diduga melakukan pungli terhadap mahasiswa itu, dari jabatannya sebagai kepala Prodi Ekonomi Pembangunan.
Mahasiswa juga menuntut, dilakukan investigasi terhadap oknum dosen tersebut. Selanjutnya, hasil investigasi diminta untuk dipublikasikan kepada seluruh civitas akademika STIE Bultar.
"Kami juga menuntut agar kasus ini diselesaikan secara hukum, jika terbukti ada prakti pungli," ujar Farel Mahendra. Mereka menuntut juga agar ada perlindungan terhadap mahasiswa yang menjadi korban pungli.
Dibeberkan, praktik pungli oleh oknum dosen tersebut, dilakukan dengan berbagai alasan. Seperti di antaranya, untuk membantu nilai, membantu absensi bagi mahasiswa yang kehadirannya kurang, perbaikan proposal skripsi, memperbaiki nilai Ujian Akhir Semester (UAS) dan alasannya lainnya.

Nominal yang dikenakan untuk mahasiswa pun beragam. Mulai dari Rp 25 ribu per mahasiswa, hingga satu jutaan. Bahkan sampai Rp 1,5 juta untuk perbaikan proposal skripsi.
"Kami semua ada bukti-buktinya. Bukti chat whatsapp, hingga bukti uang yang diberikan," kata dia lagi.
Aksi demo berlangsung sejak pukul 09.30 Wita. Setelah sekian lama berorasi di depan, ketua STIE Bultar Dr Marso SE MSi akhirnya keluar menemui para mahasiswanya yang sedang berdemo.
Marso menyayangkan terjadinya aksi ini. Bahkan menganggap aksi tersebut mengganggu mahasiswa lainnya yang sedang mengikuti mata kuliah di ruang kelas.
Ia juga menegaskan, tidak ada praktik pungli di kampus yang dipimpinnya. Hingga berita ini dilansir belum ada keterangan resmi dari pihak kampus.
(*)
Penulis: Edy Nugroho
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.