Perputaran Uang di Tebu Kayan Tanjung Selor Capai Rp 50 Juta hingga Rp 200 Juta, Bantu Ekonomi UMKM

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN – Plt Asisten II Bidang Perkonomian dan Pembanguan Sekkab Bulungan, Iwan Sugianta membeberkan dengan ada aktivitas Usaha Mikro Kecil Menengah ( UMKM ) di Tebu Kayan menjadi salah satu roda penggerak ekonomi di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara.

Perputaran uang di kegiatan Tebu kayan mencapai Rp 50 juta hingga Rp 200 juta setiap minggunya melalui aktivitas UMKM.

“Untuk perputaran uang di Tebu Kayan tidak hanya berbicara masalah car free day (CFD) saja, tetapi seluruh aktivitas hingga malam hari, kami perkirakan Rp 50 Juta hingga Rp 200 juta setiap pekan,” kata Iwan kepada TribunKaltara.com, Senin (29/7).

Menurut Iwan Sugianta, hal ini menunjukkan animo masyarakat banyak membelanjakan uangnya di Tebu Kayan. Selain itu peluang juga hadir untuk para pelaku UMKM untuk menambah ekonomi di masyarakat.

Baca juga: Perputaran Uang 4 Hari Ekspo Sentra UMKM Malinau Rp 1 M, Pedagang Akui Sehari Bisa Kumpul Rp 6 Juta

“Disamping sebagai tempat hiburan, roda ekonomi juga terlihat jelas bergerak di Tebu Kayan. Tempat berkumpul masyarakat, kabupaten sehat dan layanan anak,” paparnya.

Iwan Sugianta menyebutkan, sejauh ini dengan kehadiran UMKM terus mendapat dorongan dari  Pemkab Bulungan.

Salah satunya kemudahan dalam proses perizinan usaha untuk para pedagang kecil serta dilakukan pendampingan beberapa dinas terkait seperti DPMPTSP dan Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan Bulungan.

“Ini akan terus kita lakukan evaluasi dan perbaikan, salah satunya melakukan renovasi di bagian Tugu Cinta Damai,” terangnya.

“Kita akan buatkan panggung kreasi atau kesenian anak usia sekolah mulai dari Paud hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), mahasiswa dan masyarakat yang sifatnya adalah edukasi,” imbuhnya.

Baca juga: CFD Tebu Kayan Bulungan Alternatif Isi Weekend Bersama Keluarga, Bisa Berburu Kuliner atau Jajanan

Rencana tersebut nantinya akan dilimpahkan kepada Dinas Pariwisata (Dispar) Bulungan untuk mekanisme pembagiannya.

“Nanti itu semua gratis,” pungkas Iwan Sugianta.

(*)

Penulis: Desi Kartika Ayu i Kartika