Berita Tana Tidung Terkini

PPPA Tana Tidung Minta Masyarakat Lebih Bijak Tanggapi Kasus Kekerasan pada Anak

PPPA Dinsos PMD Tana Tidung meminta masyarakat lebih bijak tanggapi kasus kekerasan terhadap anak maupun pelecehan dan asusila pada anak.

Penulis: Rismayanti | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM/ RiSMAYANTI
Kabid Dinsos PMD Tana Tidung, Diahleni Saat Ditemui TribunKaltara.com di Kantornya, Kamis (8/8/2024). 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Peningkatan kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Tana Tidung tentu menjadi perhatian seluruh masyarakat.

Namun terkadang respon dan tindakan yang dilakukan oleh masyarakat tanpa mereka sadari justru semakin membuat korban dan keluarga korban semakin terpuruk

Sehingga tim penanganan dalam hal ini Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( PPPA ) Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ( Dinsos PMD ) Tana Tidung berupaya untuk menjaga kerahasiaan kasus tersebut.

Akan tetapi Kabid PPPA Dinsos PMD Tana Tidung, Diahleni mengatakan cukup kesulitan untuk menjaga kerahasian itu jika Kepolisian sudah merilis laporan kasus tersebut.

"Untuk kasus pelecehan seperti ini agak susah untuk kami menutupi itu karena kalau sudah ada rilis secara otomatis juga ada beberapa hal yang memang akan terungkap," kata Diahleni kepada TribunKaltara.com, Kamis (8/8/2024).

Namun ia menyampaikan sebagian kasus asusila yang juga berhasil dijaga agar tidak diketahui masyarakat luas.

"Tapi sebelum rilis Alhamdulillah ada beberapa kasus yang sudah kami jaga betul-betul agar tidak diketahui publik," ujarnya.

Baca juga: Tingkatkan PAD, Dinsos PMD Tana Tidung Benahi Fasilitas di Ekowisata Kujau, Ini Alasannya

Ia juga menuturkan untuk korban yang belum diketahui identitasnya oleh masyarakat akan akan terus didampingi.

"Mereka itu selama sekian bulan kami dampingi walau pun misal nantinya anak ini identitasnya terungkap kami akan melakukan penguatan terhadap keluarga," tuturnya.

Hal ini dilakukan agar korban dan keluarga tidak terlalu menanggapi apabila mendengar pembicaraan kurang baik dari masyarakat

"Ini dilakukan agar mereka tidak terlalu menghiraukan apa yang menjadi pembicara dari masyarakat sehingga mereka tetap kuat menghadapi kasus yang sedang menimpa anak mereka," ungkapnya.

Menurutnya rasa ingin tahu masyarakat yang terlalu tinggi sangat mempengaruhi kesehatan mental korban ataupun keluarga korban.

"Karena bagaimanapun juga rasa keingintahuan masyarakat yang besar itu sangat berpengaruh dengan psikologis korba dan keluarganya," imbuhnya.

Baca juga: Perempuan di Tana Tidung Harus Melek Politik, Nur Asyikin: Sudah Ada Payung Hukumnya

Ia berharap masyarakat dapat lebih bijaksana dalam menanggapi kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan sekitar.

"Saya sangat berharap kepada masyarakat bisa lebih bijaksana lagi kalau mendengar terjadinya kasus kekerasan terutama seksual terhadap anak sehingga keluarga tidak merasa malu dan takut berhadapan dengan masyarakat," harapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved