Berita Tarakan Terkini

Kemenhub Masih Bahas Wacana Dibukanya Kapal Pelni Rute Tarakan-Surabaya, Armada Terbatas

Kementerian Perhubungan masih membahas atas usulan Pemkot Tarakan agar Kapal Pelni membuka rute pelayanan Tarakan-Surabaya dan sebaliknya.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni (Persero), Nuraini Dessy saat merayakan Hari Pelanggan Nasional 2024 di Pelabuhan Malundung Pelindo IV Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Rabu (4/9/2024) bersama penumpang KM Bukit Siguntang. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN-Usulan Pemkot Tarakan agar Kapal Pelni membukan pelayana dengan rute Tarakan-Surabaya dan sebaliknya, ternyata masih dibahas di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni (Persero), Nuraini Dessy menyampaikan, PT Pelni perlu melakukan konsultasi dengan Kementerian Perhubungan. Meski surat usulan dari Pemkot Tarakan telah diterima dan dalam tahap pembahasan di Kementerian Perhubungan.

Dalam hal membuka rute baru, PT Pelni tidak bisa serta merta langsung mengabulkan usulan dari daerah. Sebab saat ini armada yang dimiliki PT Pelni sangat terbatas,

"Perlu kami sampaikan juga, sekarang armada PT Pelni cukup terbatas. Dengan misalnya menambah pelabuhan singgah, itu otomatis harus ada pelabuhan yang ditinggalkan. Ini yang harus jadi catatan. Sementara saat ini trayek Bukit Siguntang dan Lambelu sudah terbentuk jadwalnya dua mingguan dan setiap minggu singgah ke Tarakan," ungkapnya Nuraini Dessy.

Baca juga: Pemkot Tarakan Upayakan Kapal Pelni Rute Tarakan-Surabaya Beroperasi, Usai Lebaran Bertemu Dirjenhub

Nuraini Dessy mengatakan, Jika pun nanti menambah pelabuhan singgah lainnya, artinya nanti akan berpengaruh terharap pelabuhan yang lain biasanya misalnya disinggahi dua kali dalam dua minggu bisa saja akan berubah disinggahi seminggu sekali. 

"Itu juga harus jadi perhatian juga. Karena mobilisasi dari masyarakat walaupun kapal dua minggu bolak-balik, penumpang tetap padat. Nah nanti efeknya seperti apa ketika kapal ini kita bawa ke Surabaya. Apapun itu kami menunggu keputusan dari Kemenhub," paparnya.

Sementara itu untuk armada, PT Pelni saat ini ada 26 unit Kapal Pelni yang beroperasi. PT Pelni berencana akan melakukan pengadaan kapal melalui dana PMN. Total pengadaan untuk PMN di tahun 2024 sebanyak tiga unit dan dananya baru cair di 2024 untuk membayar DP tiga kapal. "Proses pengadaannya bisa dua tahun," ujarnya.

Apakah nanti kapal itu bisa digunakan untuk rute baru sebagaimana permintaan Tarakan bisa mengangkut penumpang rute Surabaya, pihaknya belum bisa memastikan. 

"Nanti kita lihat ya untuk trayeknya. Kapasitas kapal baru tipe 1.000 penumpang. Target kita dua tahun ke depan sudah ada kapal baru. Operasinya nanti di 2027," paparnya.

Tampak aktivitas penumpang di Pelabuhan Malundung Tarakan, Kalimantan Utara
Tampak aktivitas penumpang di Pelabuhan Malundung Tarakan, Kalimantan Utara (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Ia menjelaskan pengadaan kapal ini dalam rangka mengganti kapal yang dinilai sudah tua saat ini salah satunya KM Umsini. 

"Kapal Pelni  kami ada yang sudah tua. Di atas 30 tahun itu ada sebanyak 12 kapal. Jadi sistemnya menggantikan kapal yang sudah tua. Mungkin teman-teman sudah tahu kemarin kejadian Umsini yang terbakar di Makassar, kapal ini bisa dibilang paling tua.  Efek kebakaran kemarin, mengalami kendala operasional dan ini salah satu target yang memang akan digantikan di 2027 nanti. Doakan lancar," ungkapnya.

Ia melanjutkan, PT Pelni sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa pelayaran saat ini mengoperasikan 26 kapal penumpang dan melayani 1.058 ruas dan menyinggahi 71 pelabuhan.

Selain angkutan penumpang, PT Pelni juga melayani 30 trayek Kapal Perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3TP.

"Di mana kapal Perintis menyinggahi 273 pelabuhan dengan total 3.495 ruas. Pelni juga mengoperasikan sebanyak 16 Kapal Rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini Pelni mengoperasikan 11 trayek tol laut serta 1 trayek khusus untuk kapal ternak," tukasnya. 

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved