Kunjungan Paus Fransiskus
Devosi Kebangsaan: Paus Fransiskus Berdoa kepada Patung Maria Bunda Segala Suku
Cerita dibalik patung Maria Bunda Segala Suku, momen saat Paus Fransiskus menghentikan langkahnya seusai misa akbar di GBK.
Rm Markus Solo Kewuta SVD yang hadir sebagai penerjemah dan Liaison Officer kala itu, menjelaskan bahwa Paus Fransiskus sangat berbahagia dengan hadiah yang dipersembahkan.
Selain karena merupakan hadiah istimewa, hadiah-hadiah tersebut sangat khusus sifatnya karena terkait dengan tokoh pemberi hadiah.

Baca juga: Paus Fransiskus Minta Umat Katolik Indonesia Bangun Peradaban Perdamaian
Masing-masing hadiah yang diberikan kepada Paus Fransiskus dijelaskan secara fisik dan filosofis oleh Rm Markus Solo SVD, satu-satunya pejabat Vatikan yang berasal dari Indonesia.
Pimpinan tertinggi Gereja Katolik Sedunia itu juga mendapat penjelasan dari mana hadiah tersebut berasal dan pemberinya.
"Paus sangat mengagumi lukisan dan patung Maria Bunda Segala Suku yang berasal dari Kardinal Suharyo. Beliau menyatakan kekaguman filosofi dari Maria Bunda Segala Suku dengan mengatakan, oh… che belo artinya sungguh indahnya," ujar Padre Marco, panggilan akrab Rm Markus Solo.
Kekaguman Paus terhadap lukisan Maria Bunda Segala Suku muncul ketika Padre Marco menjelaskan bahwa Maria Bunda Segala Suku adalah Madona ala Indonesia atau Bunda Maria yang merangkul kemajemukan di negara dan bangsa Indonesia. Paus Fransiskus juga memberkati satu lukisan yang sama untuk dikirim kmebali ke Indonesia.
Kebetulan
Pemberian patung Maria Bunda Segala Suku, yang merupakan simbol rasa cinta tanah air sudah direncanakan pada 20 Oktober 2018.
Gagasan ini menyusul diresmikannya Museum Maria Bunda Segala Suku oleh Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo di Gedung Marian Center Indonesia (MCI).
Nama Maria Bunda Segala Suku digagas oleh AM Putut Prabantoro yang mengatakan bahwa nama MBSS sebenarnya ingin mengajak rakyat Indonesia mencintai bangsa dan Tanah Air yang dikatakan sebagai Per Mariam Ad Patriam – Melalui Bunda Maria Sampai Pada Tanah Air.
Maria Bunda Segala Suku, tandas Putut Prabantoro, merupakan sarana devosi kebangsaan.
Maria Bunda Segala Suku muncul pertama kali sebagai thema lomba seni rupa, patung dan fotografi yang diprakarsai Gregorius Gomas Harun pada Mei 2017 yang diawali pada tahun 2015.
Lomba seni rupa, patung dan fotografi itu dimenangi Robert Gunawan, seorang guru lukis anak-anak yang berasal dari Matraman, Jakarta. Berdasarkan penjelasan Robert Gunawan, sebagaimana dikutip oleh Gomas Harun, dalam lukisan Maria – Bunda Segala Suku ini ada beberapa ciri khusus yakni bendera merah putih, motif lambang Garuda Pancasila, warna emas, mahkota, kerudung, baju kebaya putih, rok panjang warna merah dan suku-suku.

Baca juga: Intip Harga Mobil yang Dipakai Paus Fransiskus di Indonesia, Lebih Murah dari Mobil Dinas Menteri
Dari cerita Gomas Harun, nama Maria - Bunda Segala Suku sebenarnya merupakan thema sebuah acara kebangsaan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sendang Sono, Yogyakarta, acara tersebut direncanakan pada Oktober 2010.
Acara ini diketai oleh AM Putut Prabantoro – sebagai Ketua Pelaksana Gerakan Semangat Satu Bangsa – Ekayastra Unmada.
Paus Fransiskus
Maria Bunda Segala Suku
Katolik
Indonesia
GBK
Vatikan
AM Putut Prabantoro
PWKI
patung
lukisan
Doanya Terjawab, Emilio Bocah 9 Tahun Asal Cilangkap Dicium Paus Fransiskus |
![]() |
---|
Paus Fransiskus Minta Umat Katolik Indonesia Bangun Peradaban Perdamaian |
![]() |
---|
Pendiri Pemuda Masjid Samarinda Kagumi Kesederhanaan Paus Fransiskus saat Kunjungan ke Indonesia |
![]() |
---|
Intip Harga Mobil yang Dipakai Paus Fransiskus di Indonesia, Lebih Murah dari Mobil Dinas Menteri |
![]() |
---|
Inilah Agenda Paus Fransiskus Selama Kunjungan di Indonesia: Naik Maung Pindad Sapa Umat di GBK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.