Hanya Ada Indosat, Diskominfo KTT Upaya Sediakan Jaringan Telkomsel di Desa Sengkong dan Menjelutung

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Diskominfo Tana Tidung upayakan ketersediaan jaringan Telkomsel di Desa Sengkong dan Desa Menjelutung yang saat ini memang belum tersedia jaringan Telkomsel.

Hal ini diungkap Kepala Bidang Informatika Diskominfo Tana Tidung, Dicky Sumastyono kepada TribunKaltara.com saat ditemui di kantornya, Selasa (19/11/2024).

"Untuk ketersediaan jaringan seluler di Tana Tidung kami sedang upayakan di Desa Sengkong sama Menjelutung supaya Telkomsel bisa ada," ungkap Dicky Sumastyono.

Hal ini juga dilakukan karena melihat preferensi masyarakat Tana Tidung yang lebih banyak menggunakan jaringan seluler Telkomsel.

Baca juga: Media Update Telkomsel, Siapkan Undian Menarik, Bisa Tukar Poin di Aplikasi MyTelkomsel Super Apps

"Apa lagi di KTT ini juga kan yang paling banyak digunakan masyarakat untuk jaringan seluler itu dari Telkomsel," ujarnya.

Ia mengatakan saat ini di Desa Sengkong hanya memiliki jaringan Indosat dan beberapa waktu lalu sekitar akhir 2023 sempat terjadi pencurian alat di tower jaringan yang ada di sana.

"Kalau Sengkong kan kemarin sebetulnya ada tapi Indosat dan mereka juga di sana sempat terjadi kasus kehilangan alat di towernya kemarin dan sampai sekarang belum kembali," katanya.

Berdasarkan hasil koordinasi Diskominfo Tana Tidung bersama penyedia layanan Telkomsel dan juga Kepala masing-masing Desa masih perlu pemenuhan beberapa syarat yang harus dilakukan.

"Cuma kemarin hasil koordinasi kami bersama Telkomsel dan Kades Menjelutung dan Sengkong masih ada beberapa poin yang menjadi PR buat desa agar Telkomsel ini bisa masuk," lanjutnya.

Salah satu yang perlu dipenuhi agar dapat terpasang jaringan Telkomsel yaitu pengaliran listrik di Desa Menjelutung.

"Kalau untuk Menjelutung poin utamanya mereka belum ada listrik karena kalau tidak ada listrik untuk poin yang lain sudah pasti gagal," imbuhnya.

Ia sebutkan upaya penyediaan jaringan Telkomsel tidak hanya di Desa Sengkong dan Desa Menjelutung tapi juga di Desa Belayan Ari.

"Kalau untuk Telkomsel sebetulnya ada beberapa desa lagi yang belum ada termasuk Belayan Ari jadi itu termasuk desa yang kami upayakan juga," sebutnya.

Namun berdasarkan respon provider kemungkinan akan sulit dilakukan penyediaan jaringan Telkomsel di Desa Belayan Ari.

"Tapi untuk Belayan Ari ini jawaban dari teman-teman provider masih berat tapi tetap kami usahakan supaya lolos," ucapnya.

Sedangkan untuk Desa Sengkong dan Desa Menjelutung masih mungkin dapat dilakukan setelah syarat-syarat yang diberikan telah terpenuhi.

"Kalau Sengkong sama Menjelutung ini ya masih ada kemungkinan lah bisa terpasang karena dari Telkomsel juga agak tertarik tapi itu tadi PR desa harus ada listrik dulu," sambungnya.

Ia jelaskan di Desa Menjelutung sebenarnya telah terpasang aliran listrik yang menyala selama 18 jam, namun pihak Telkomsel mengharuskan ketersediaan listrik harus ada selama 24 jam.

"Kalau informasi dari Kades Menjelutung listrik di sana sudah ada nih 18 jam tapi dari Telkomsel maunya harus 24 jam karena yang namanya perangkat ini kan mereka tidak mau kalau mati hidup terus takutnya terkendala juga kan," jelasnya.

Ia tegaskan terkait penyediaan listrik yang menjadi PR untuk pemasangan jaringan Telkomsel tentu bukan hanya tugas Pemerintah Desa tapi jiga bagian dari tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Tana Tidung.

Baca juga: Telkomsel Kampanye Hari Ayah Nasional: Teknologi Bisa Melepas Rindu, tapi Tidak Bisa Mengulang Waktu

"Tentunya masalah listrik ini bukan hanya PR desa aja tapi PR kita semua di Pemerintahan baik itu di kabupaten maupun desa," tegasnya.

Meskipun di beberapa desa belum tersedia jaringan Telkomsel, namun di Tahun 2024 ini sudah tidak ada lagi desa yang tidak tersedia jaringan seluler sama sekali.

"Tapi untuk sekarang ini semua desa itu sudah ada terpapar jaringan seluler cuma masih ada yang belum maksimal saja," pungkasnya.

(*)

Penulis : Rismayanti