Informatika, Internet of Things dan Kehidupan Manusia
IoT telah diaplikasikan di berbagai bidang kehidupan manusia, perannya sangat signifikan mendukung efisiensi, kenyamanan, meningkatkan kualitas hidup.
2. Kota Pintar (Smart Cities)
IoT dalam kota pintar memungkinkan pemantauan berbagai aspek kehidupan perkotaan, seperti pengelolaan lalu lintas, kualitas udara, dan pengelolaan energi. Sistem pencahayaan jalan otomatis dapat menghemat energi, dan pemantauan polusi udara memungkinkan kota untuk mengurangi dampak lingkungan. Misalnya dengan tersedianya aplikasi pencahayaan jalan otomatis, manajemen sampah pintar, pemantauan polusi udara, serta yang lainnya.
Dalam portal resmi Pemerintah Kota Tarakan http://portal.tarakankota.go.id/ disebutkan ada 6 Agenda Smart City di Kota Tarakan, yaitu (1) Smart Economy; (2) Smart People; (3) Smart Government; (4) Smart Environment; (5) Smart Living; (6) Smart Mobility. Peran IoT dalam mewujudkan konsep Smart City sangatlah vital. Perangkat IoT mampu mengirim informasi dan melakukan tindak lanjut melalui jaringan dengan campur tangan manusia yang sangat minimal, sehingga mampu melakukan beragam fungsi secara otomatis.
3. Kesehatan dan Medis (Health & Medical IoT)
Peran IoT sangat memungkinkan pemantauan kesehatan secara real-time, baik untuk pasien yang sedang dirawat maupun untuk pencegahan penyakit. Aplikasi alat kesehatan seperti monitor detak jantung, sensor tekanan darah, alat pemantau gula darah, serta perangkat wearable seperti fitbit atau apple watch.
4. Keamanan dan Pemantauan (Security and Surveillance)
Adanya aplikasi kamera pengawas, sensor gerak, dan sistem alarm pintar merupakan sedikit contoh bagian dari IoT. IoT memberikan solusi keamanan yang lebih canggih dengan pemantauan 24/7 menggunakan kamera pengawas pintar yang dapat mengirim pemberitahuan langsung ke ponsel pengguna jika ada aktivitas mencurigakan. Sistem alarm pintar bisa mendeteksi intrusi dan mengaktifkan tindakan preventif secara otomatis.
5. Rumah Pintar (Smart Home)
Aplikasi perangkat pada rumah pintar, seperti lampu, termostat, kunci pintu, kamera keamanan, dan speaker pintar. Peran IoT di rumah pintar memungkinkan otomatisasi tugas sehari-hari. Misalnya, termostat pintar menyesuaikan suhu rumah secara otomatis, lampu pintar yang bisa dikendalikan dengan suara atau aplikasi, dan kamera keamanan yang memberikan pemantauan jarak jauh melalui ponsel.
6. Transportasi dan Kendaraan (Smart Transportation)
Aplikasi kendaraan yang terhubung (connected cars), mobil otonom, dan sistem manajemen lalu lintas pintar, merupakan sedikit contoh peran IoT pada bidang transportasi. IoT dalam transportasi memungkinkan kendaraan untuk saling berkomunikasi, memberikan informasi lalu lintas secara real-time, dan mengoptimalkan rute perjalanan. Mobil otonom yang menggunakan sensor dan data IoT dapat mengemudi sendiri, mengurangi kecelakaan, dan meningkatkan efisiensi perjalanan. Sistem manajemen lalu lintas pintar membantu mengurangi kemacetan dan mengoptimalkan alur kendaraan.
7. Perikanan dan Kelautan
IoT memungkinkan pemantauan kualitas air di tambak ikan atau udang secara real-time. Sensor IoT dapat mengukur parameter penting seperti suhu, pH, kadar oksigen terlarut, dan tingkat amonia. Data ini dikirim ke aplikasi yang bisa diakses melalui ponsel, sehingga petani tambak dapat memantau kondisi air dan mengambil tindakan tepat untuk menjaga kesehatan ikan atau udang di tambak. IoT juga dapat digunakan untuk mengintegrasikan data cuaca dan kondisi laut secara real-time. Informasi mengenai kondisi cuaca, ketinggian gelombang, dan kecepatan angin dapat membantu para nelayan dalam menentukan waktu dan tempat yang aman untuk melaut, sehingga mengurangi risiko kecelakaan di laut. Kapal-kapal nelayan dapat dilengkapi dengan perangkat GPS dan sensor komunikasi untuk melacak posisi kapal secara real-time.
8. Pertanian (Smart Agriculture)
Tersedianya aplikasi sensor tanah, irigasi otomatis, dan monitoring cuaca adalah contoh peran IoT dalam bidang pertanian. IoT sangat tepat digunakan untuk memantau kondisi tanah dan kelembaban, juga untuk mengontrol sistem irigasi secara otomatis. Dengan adanya aplikasi ini, memungkinkan para petani untuk mengelola sumber daya dengan lebih efisien, menghemat air, dan meningkatkan hasil panen dengan mengurangi pemborosan.
9. Energi dan Lingkungan (Smart Energy)
Aplikasi meteran listrik pintar, pengelolaan energi di gedung, dan sistem distribusi energi terbarukan, merupakan bagian dari penerapan IoT. IoT digunakan untuk mengontrol konsumsi energi di rumah dan gedung secara otomatis dan lebih efisien. Meteran listrik pintar memungkinkan pemantauan penggunaan energi secara real-time, sementara smart grid (jaringan listrik pintar) memudahkan distribusi energi dan memungkinkan integrasi sumber energi terbarukan (seperti panel surya) dengan lebih efisien.
10. Retail dan Perdagangan (Retail IoT)
Di bidang ritel, IoT dapat membantu dengan manajemen inventaris otomatis, memungkinkan toko untuk mengetahui kapan stok barang hampir habis. Pengalaman belanja pintar memungkinkan pelanggan untuk menggunakan aplikasi atau perangkat untuk mendapatkan rekomendasi produk secara langsung saat berbelanja. IoT juga memungkinkan untuk mengumpulkan data pelanggan untuk meningkatkan layanan dan penawaran.
11. Industri
Peran IoT memungkinkan mesin dan peralatan di pabrik untuk memantau statusnya sendiri, mendeteksi masalah potensial sebelum terjadi kerusakan serius, dan meminimalkan downtime. IoT dapat digunakan untuk pemeliharaan prediktif, monitoring mesin di pabrik, serta optimasi rantai pasokan.
Dari beberapa hal tersebut, tentunya terdapat tantangan dan juga peluang dalam pengembangan IoT bagi dunia industri, dunia usaha maupun dunia kerja. Tantangan tersebut antara lain : (1) Keamanan dan Privasi; (2) Keterbatasan Infrastruktur; (3) Interoperabilitas; (4) Regulasi; (5) Manajemen Data dan Skalabilitas; (6) Kompleksitas Implementasi. Namun demikian, dibalik sebuah tantangan, muncul peluang dalam pengembangan IoT yang menjadi magnet tersendiri dalam pemanfaatan IoT dalam kehidupan manusia. Peluang tersebut antara lain : (1) Pengurangan Biaya; (2) Peningkatan Efisiensi Operasional; (3) Inovasi Produk dan Layanan; (4) Pengambilan Keputusan yang Lebih Cepat dan Baik; (5) Transformasi Industri dan Digitalisasi; (6) Peningkatan Pengalaman Pelanggan.
Menurut hasil survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), pada tahun 2024, diperkirakan masih ada 17,4 persen masyarat di wilayah perbatasan yang belum bisa mengakses internet (pada link https://survei.apjii.or.id/). Ini artinya, bahwa IoT masih belum sepenuhnya digunakan di seluruh wilayah Indonesia, karena akses jaringan masih belum sampai ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian, dunia industri yang akan berinvestasi di daerah masih harus berpikir panjang, karena tidak tersedianya akses internet, hal ini mengakibatkan ekonomi di daerah akan lambat pertumbuhannya.
Namun, hal ini sebenarnya sebuah peluang besar bagi perusahaan, dimana mereka dapat berinvestasi dalam bidang TIK (teknologi informasi dan komunikasi), baru kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan bidang industri.
Apapun itu, pengembangan ilmu informatika maupun Internet of Things harus tetap memperhatikan etika dan moral, memperhatikan dampak sosial bagi masyarakat, juga memperhatikan pelestarian lingkungan.
Pemprov Kaltara Luncurkan Aplikasi Khusus Ormas, Gubernur Janjikan Dana untuk Organisasi yang Aktif |
![]() |
---|
DKISP Kaltara Pastikan Proses Seleksi KPID Transparan dan Independen: Berikut Link Pendaftarannya |
![]() |
---|
16 Titik Starlink di Bulungan Sudah Diaktifkan, Biaya 7 Bulan Pertama Ditanggung Pemkab |
![]() |
---|
Warga Long Lejuh di Pedalaman Bulungan Kini Menikmati Internet, Bupati Video Call Saat Uji Coba |
![]() |
---|
Tahun 2025, Diskominfo Target 11 Kecamatan dan 78 Kantor Desa Malinau Dipasang Internet Satelit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.