Berita Kaltara Terkini

DPRD Kaltara Soroti Menurunnya Partisipasi Pemilih pada Pilkada 2024

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Kepala Daerah (Pilkada) serentak telah usai. Saat ini tinggal menunggu penetapan dari KPU daerah. Termasuk Kaltara

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / istimewa
Supaad Hadianto, Anggota DPRD Kaltara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada) serentak telah usai.

Saat ini tinggal menunggu penetapan dari KPU daerah.

Termasuk di Kalimantan Utara ( Kaltara). 

Dibandingkan dengan pelaksanaan Pemilu maupun Pilkada sebelumnya, tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 tercatat mengalami penurunan signifikan.

Baca juga: Komisi I DPRD Kaltara Minta Kolaborasi Semua Pihak untuk Penyiapan SDM Siap Kerja

Berdasarkan hasil quick count Paslon tingkat partisipasi pemilih hingga di bawah 70 persen. Bahkan diperkirakan hanya berkisar antara 50 hingga 60 persen.

Hal ini pun menjadi sorotan Anggota DPRD Provinsi Kaltara Supa’ad Hadianto.

Ia mengatakan, penurunan partisipasi pemilih ini perlu menjadi perhatian serius bagi penyelenggara pemilu, pemerintah, dan partai politik.

Supaad mengungkapkan, hal ini menjadi perhatian khusus, bukan hanya untuk penyelenggara pemilu dan partai politik, tetapi juga untuk pemerintah daerah,  pusat dan DPR RI.

“Diperlukan evaluasi ulang terhadap cara-cara demokrasi yang diterapkan di Indonesia, agar lebih mampu mengakomodasi aspirasi masyarakat,” ungkapnta.

Politisi asal Partai NasDem ini juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menata ulang sistem demokrasi ini, agar dapat menciptakan iklim politik yang lebih sehat dan lebih meyakinkan bagi rakyat.

“Fenomena turunnya partisipasi ini menjadi sinyal bahwa ada kekhawatiran atau ketidakpuasan yang mulai berkembang di masyarakat terkait dengan proses pemilihan yang dirasa tidak lagi memberikan dampak langsung pada kehidupan mereka,” jelasnya.

Hal ini menjadi momen introspeksi bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada, agar tidak hanya fokus pada prosedural pemilihan, tetapi juga pada upaya untuk memperbaiki kualitas demokrasi yang ada.

Supa’ad menyebur ada beberapa faktor dapat menyebabkan penurunan partisipasi pemilih pada Pilkada kali ini.

Baca juga: Anggota DPRD Kaltara Aluh Berlian Siap Kawal Pembangunan Infrastruktur Jalan ke Hulu Sungai Kayan

Salah satunya adalah perasaan jenuh masyarakat terhadap proses demokrasi di Indonesia, yang mungkin dirasakan semakin cenderung kepada demokrasi liberal.

“Liberal itu artinya cara-cara untuk menang. Dengan berbagai macam cara dilakukan untuk meraih kemenangan dalam politik. Ini yang dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap sistem ini,” katanya.

“Tanpa partisipasi aktif dari masyarakat, demokrasi kita bisa kehilangan esensinya, yaitu kepercayaan dan keterlibatan publik dalam proses politik,” imbuh dia.

(adv)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved