Berita Tarakan Terkini

Harga Komoditas di Tarakan Naik Jelang Natal dan Tahun Baru, Cabai Rp 80 Ribu Per kg 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tarakan Eddy Suriansyah akui jelang Nataru sejumlah harga komofitas di pasar Tarakan Kalimantan Utara naik

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tarakan, Eddy Suriansyah. 

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN-Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga komoditas sejumlah pasar di Tarakan, Kalimantan Utara mengalami kenaikan.

Seperti harga bawang merah dari Rp 20 ribu Per Kg jadi Rp 50 ribu Per Kg, bawang putih Rp 40 ribu Per Kg dan cabai dari Rp 50 ribu Per Kg naik Rp 80 ribu Per Kg. 

Terjadinya kenaikan harga komoditas di sejumlah pasar Tarakan ini pun dibenarkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tarakan, Eddy Suriansyah.

Eddy Suriansyah,mengaku, pihaknya sudah melaksanakan survei dan pantauan di sejumlah pasar Tarakan dan ada kenaikan harga komoditas. Meskipun harga komoditas alami kenaikan, namun inflasi masih terkendali. 

Baca juga: Harga Bawang Merah di Tarakan Naik Rp 50 Ribu Per kg dan Cabai Rp 80 Ribu Per kg , Jelang Nataru

"Sampai sekarang ini inflasi masih terkendali," kata Eddy Suriansyah, Selasa (10/12/2024).

Dikatakan Eddy Suriansyah, berdasarkan hasil survei inflasi masih stabil dan walaupun kemarin diindikasi saat Gerakan Pangan Murah (GPM) ada terjadi peningkatan. Biasanya lanjut Eddy, tidak begitu ramai.

"Ini masyarakat sangat antusias sekali sehingga rencana stok yang kemarin GPM untuk kita distribusikan itu ada sebagian pangan agak melampaui dari rencana semula," katanya.

Ia melanjutkan sebelumnya ada kegiatan GPM di Selumit dan ternyata masyarakat datang bukan hanya dari wilayah Selumit dan Selumit Pantai saja. Tapi juga ada dari wilayah timur dan utara.

Data BPS Tarakan yang dianalisis hanya bulan tertentu saja yang terjadi inflasi  khusus bawang merah dan bawang putih.

Aktivitas penjualan bahan pokok salah satunya bawang merah di Pasar Tenguyun, Tarakan, Kalimantan Utara.
Aktivitas penjualan bahan pokok salah satunya bawang merah di Pasar Tenguyun, Tarakan, Kalimantan Utara. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

"Untuk pelaku usaha kita juga sangat bekerja sama untuk mendatangkan bahan pangan," ujarnya.

Penyebabnya sendiri secara nasional amsih berkaitan dengan El-Nino, kemudian ada gagal panen karena kondisi cuaca. Namun secara unum, distribusi secara nasional sebagaimana dilaporkan Bapanas, setiap musim panen di Jawa atau Sulawesi ada potensi untuk titik distribusi dengan kebijakan nasional.

"Untuk daerah yang diperkirakan rawan pangan, itu akan didistribusikan. Karena ada champion, ada pelaku usahanya yang sekarang diarahkan untuk menangani daerah inflasi itu," ucapnya. 

Eddy Suriansyah menambahkan, berdasarkan hasil yang dipaparkan BPS Tarakan mengalami deflasi sampai lima bulan kedepan. 

 "Kan tidak bisa deflasi terus, harus ada keseimbangan kan," paparnya.

 

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved