Berita Nunukan Terkini

Dilaporkan ke KPK dan Polri Soal Gratifikasi, Deddy Sitorus Beri Klarifikasi dan Singgung Jokowi

Anggota DPR RI Dapil Kaltara, Deddy Sitorus dilaporkan ke KPK dan Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Polri terkait dugaan gratifikasi.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI
Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Hanteru Sitorus saat ditemui awak Media Sabtu (2/4/2022). 

"Saya gunakan heli untuk datangi pemilih di desa-desa yang tidak didatangi oleh calon manapun. Kami diajarkan partai harus turun ke bawah. Saya keluarkan uang dan sudah dilaporkan ke KPU untuk menyewa heli," tuturnya.

Deddy mengaku bertarung nyawa melewati badai dan gunung untuk bertemu langsung dengan masyarakat pedalaman.

"Supaya saya bisa dengar keluhan mereka. Kalau Caleg (calon legislatif) lain hanya kirim tim dan siraman money politik. Kita datangi dengan hati. Jadi itu bukan flexing," pungkasnya.

Singgung Keluarga Jokowi

Dalam postingan klarifikasi Deddy, dia menyinggung putra bungsu dan menantu dari mantan Presiden RI Jokowi yakni Kaesang Pangarep dan Bobby Nasution.

"Pergi ke Krayan, anda tidak bisa kalau tidak naik pesawat udara. Seperti di Papua itu bukan pesawat mewah model Kaesang atau Bobby Nasution. Itu pesawat perintis," imbuhnya.

Bahkan menurut Deddy, tudingan terhadapnya merupakan bentuk pembunuhan karakter.

Baca juga: BIODATA Deddy Sitorus, Caleg PDIP Dapil Kaltara Berpeluang Lolos Lagi ke DPR Sesuai Real Count KPU

"Jadi anda jangan coba-coba lakukan pembunuhan karakter. Misalnya di Malinau, penduduknya hanya sekira 85.000 jiwa, luasnya lebih luas dari Jawa Barat. Dari satu desa ke desa lain bisa 200 kilometer menembus hutan. Jadi jangan sembarangan. Kaltara itu terdiri dari pulau-pulau dan sungai besar," terangnya.

Deddy juga menceritakan perjuangannya mendatangi simpatisan di wilayah pedalaman Kabupaten Nunukan pada Pemilu 2019.

"Saya harus carter speedboat biaya lebih besar. Mati mesin satu, sisa satu dan itu di rawa isi buaya semua. Lewat Nunukan yang hanya dipisahkan sungai kecil dengan Malaysia dikejar Polis Marine. Ketika hujan, di speed hanya ada lampu Hp tidak bisa lihat apa-apa. Jadi semuanya dilakukan untuk bisa menyapa pemilih bukan flexing," jelasnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved