BREAKING NEWS Kampung Bersinar Juata Permai di Tarakan Diresmikan, Diharapkan Bisa Atasi Narkoba 

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN-TribunBreakingNews-Kampung Bersinar di RT 20 Jalan Seranai III, di Kelurahan Juata Permai, Tarakan Kalimantan Utara,  pagi tadi sekitar pukul 10.00 WITA diresmikan. 

Peresmian Kampung Bersinar Juata Permai yang diinisiasi Polres Tarakan dihadiri Pj Wali Kota Tarakan, Bustan, Dandim 0907 Tarakan, Kepala BNN Tarakan hingga unsur forkompimda.

Kapolres Tarakan, AKBP Adi Saptia Sudirna dalam sambutannya menyampaikan, peresmian ini komitmen bersama sebagai langkah perang terhadap narkoba. 

Sebelumnya Kampung Bersinar diinisiasi Polres Tarakan diresmikan di wilayah Beringin. Menyusul diinisiasi BNNP, BNNK dan dihadiri  juga Kepala BNN RI di wilayah timbunan. 

Baca juga: Sepanjang Tahun 2024, 6 Desa jadi Kampung Bersinar, Isu Strategis Program Asta Cita Presiden

AKBP Adi Saptia Sudirna mengungkapkan latar belakang terbentuknya Kampung Bersinar karena ada modus yang terjadi di wilayah tersebut. Preside  juga sudah menyampaikan dalam Program Asta Cita, salah satunya memerangi narkoba. Narkoba sangat merugikan generasi. Sehingga dari Polri tentu tak bisa bekerja sendiri. 

"Tentu narkoba ini kerusakannya dahsyat. Salah satunya merusak generasi muda kita. Akhirnya negara lain bisa memerangi dengan mudah negara kita," ujar Kapolres Tarakan.

Hasil tangkapan yang dilakukan salah satunya berasal dari Juata Permai. Ia mengakui ada beberapa titik sebenarnya. Di antaranya ada juga Sebengkok dan Selumit Pantai.  Daerah pesisir rawan peredaran narkoba karena melalui jalur tikus.

"Kampung Bersinar dibangun untuk mengubah dulunya kampung rawan narkoba diharapkan bisa bebas dari peredaran narkoba," harap Kapolres Tarakan.

Ia mengapresiasi masyarakat Tarakan termasuk kelurahan sehingga salah satu aset Pemkot Tarakan dipinjamkan untuk menjadi Posko Kampung Bersinar.

Baca juga: Polres Tarakan dan Tim Gabungan Patroli Berantas Narkoba, Dua Orang di Kampung Bersinar Diamankan

"Dimana ruangan ini bukan sekadar bangunan. Diharapkan ruangan ini bisa menelorkan solusi bagaimana mencegah persoalan narkoba," tegasnya.

Sementara itu data kasus narkoba di awal tahun 2025 diungkap barang bukti  5,1 gram sabu. Tahun 2023 laporan 53 kasus, BB 25,49 kg. 2024 62 laporan dan tersangka 107 orang BB 21 kg ada penurunan.

"Tempat kita perbatasan sangat riskan. Tarakan juga kota transit," ujarnya. Perlu pemetaan warga musiman dan daerah perkumuhan untuk dicarikan solusinya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah