Tiga Warga di Juata Permai Saat Ini Direhabilitasi, Lurah Berharap Wilayahnya Bebas dari Narkotika

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN- Posko Kampung Bersinar Juata Permai tepatnya di depan Kantor KUA Tarakan Utara, Tarakan Kalimantan Utara baru saja diresmikan. Lurah  Juata Permai  berharap  Juata Permai bisa bebas dan bersih dari narkotika. Saat ini masih ada 3 warga dilakukan rehabilitasi

Lurah Juata Permai, Rika Bulan Karoline mengharapkan generasi muda di Juata Permai bisa terbebas dari narkoba Ia tidak menampik masih ada warga di wilayahnya yang masuk  list untuk dilakukan rehabilitasi.

"Tentu kami berharap lingkungan kami bisa bebas dari tindakan kriminal, karena itu kan efek dari penggunaan narkoba tentu saja. Anak kami juga bisa dengan haknya mendapatkan kesehatan, tidak mendapat pengaruh narkoba," papar Rika Bulan Karoline.

Data lengkap masyarakat Juata Permai menjalani rehabilitasi ada di Agen Pemulihan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). Namun informasinya ada tiga warga.

Baca juga: Juata Permai di Tarakan Titik Transaksi Narkoba, Masyarakat Berani Lapor Identitas Dilindungi

"Informasi sementara ada tiga warga dan masih dilakukan pemulihan. Rata usianya 30 tahunan ke atas bukan anak-anak," ujar Rika, sapaan akrabnya.

Ia melanjutkan rerata pekerja yang menjadi pecandu. Ia menjelaskan lagi bahwa di wilayah kerjanya ada 21 RT. Ia menambahkan laporan masyarakat sebelum adanya Kampung Bersinar dibentuk, sebenarnya sudah kerap dari RT dan dari BNNK dan BNNP melakukan sweeping dan akhirnya diketahui ada indikasi peredaran narkoba. 

"Kalau laporan RT, adalah orang masuk ke wilayah  Juata Permai yang tidak dikenal. Tapi indikasi ke arah sana, mungkin saja (hendak bertransaksi)," paparnya.

Ia melanjutkan lagi, biasanya jika ada laporan masuk, maka langkah lanjutnya ada Babinsa dan Babinkamtibmas dan Babinpotmar dan Babinpotdirga kolaborasi dengan kelurahan bersama masyarakat mencari informasi. 

"Akhirnya kepolisian lebih sering mengecek ke sini," jelasnya.

Ia melanjutkan lagi, dari beberapa agen pemulihan dibentuk, sudah dilakukan sosialisasi dari RT ke RT terutama warga yang terindikasi pengguna.

(*)

Penulis: Andi Pausiah