Bus Damri di Malinau Kecelakaan
2 Kali Kecelakaan dalam Setahun, Dishub Tana Tidung Katara Soroti Kelayakan Bus DAMRI Rute Perintis
Kurang dari kurun waktu satu tahun telah terjadi dua kali Lakalantas yang melibatkan Bus DAMRI rute KTT - Malinau atau sebaliknya.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Kurang dari kurun waktu satu tahun telah terjadi dua kali kecelakaan lalu lintas ( lakalantas ) yang melibatkan Bus Damri rute Kabupaten Tana Tidung ( KTT ) - Kabupaten Malinau, Kaltara atau sebaliknya.
Kecelakaan pertama terjadi pada Sabtu (26/4/2025) lalu dimana laka tunggal terjadi pada Bus Damri dari Kabupaten Malinau yang hendak menuju Kabupaten Tana Tidung tidak mampu menanjak hingga mundur dan masuk jurang.
Kemudian laka Damri kembali terjadi yang juga melibatkan satu mobil milik warga hari ini Rabu (19/11/2025) di Jalan Poros Desa Sempayang, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara ( Kaltara ) sekira pukul 13.00 WITA.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tana Tidung Arief Prasetiawan, menyoroti kondisi kelayakan armada Damri yang melayani rute perintis di wilayah tersebut, menyusul kembali terjadinya kecelakaan Bus Damri trayek KTT–Malinau.
Baca juga: BREAKING NEWS Terjadi Lakalantas di Jalan Poros Desa Sempayang Malinau, Libatkan Bus Damri dan Mobil
Arief menyebut usia armada yang saat ini beroperasi sudah tergolong tua sehingga membutuhkan perhatian khusus dari pihak perusahaan maupun kementerian terkait.
“Usia unit yang beroperasi saat ini cukup lama dan seharusnya berbanding lurus dengan perawatan. Ini yang paling kami soroti karena terkait keselamatan,” ujarnya.
Meski bukan menjadi ranah langsung Dishub, Arief mengaku bersyukur karena Kabupaten Tana Tidung masih mendapatkan dua rute perintis, yakni ke Tanjung Selor dan ke Malinau, yang masih menerima subsidi.
“Memang bukan domain kami sebenarnya, tapi kami cukup bersyukur KTT ini masih mendapat dua rute perintis, kami Pemda hanya memfasilitasi tempat keberangkatan, kedatangan, dan beberapa usulan ke pusat untuk subsidi,” jelasnya.
Terkait kecelakaan yang kembali terjadi, Arief menyatakan hingga kini belum dapat dipastikan penyebabnya, apakah murni human error atau faktor teknis kendaraan.
Namun dari pengamatan pihaknya, usia kendaraan menjadi perhatian khusus.
“Ini sudah yang kedua kalinya kejadian, kita tidak tahu apakah faktor human error atau faktor teknis, tapi kalau saya lihat ini berhubungan dengan usia kendaraan yang sudah cukup tidak layak digunakan. Dengan usia yang sudah lama pasti memerlukan perawatan ekstra,” tegasnya.
Arief mengakui hingga saat ini Dishub Tana Tidung belum memiliki SDM khusus untuk melakukan pengecekan teknis armada.
“Untuk pengecekan teknis kami tidak lakukan secara berkala karena kami memang belum punya SDM yang mendukung," tuturnya.
Sejauh ini Dishub Tana Tidung melakukan pendampingan pada saat Bus Damri akan berangkat.
"Kami hanya mendampingi pada saat keberangkatan dan mengontrol laporan seperti jumlah penumpang dan manifest,” lanjutnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Lakalantas-Bus-Damri-01-19112025jpg.jpg)