Berita Kaltara Terkini

Dampak Efisiensi Anggaran, Usulan Pembangunan Dua Jembatan di Perbatasan Kaltara Batal Disetujui 

Dua jembatan di perbatasan Kaltara yang menghubungkan antara Malinau-Krayan dan diusulkan BPJN Kaltara ke pemerintah pusat batal dilaksanakan.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ EDY NUGROHO
TERTUNDA DIBANGUN - Jembatan gantung di Binuang, Krayan Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), rencana pembangunan jembatan permanen di sungai ini, batal dilakukan tahun ini, karena adanya efisiensi anggaran. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kementerian Pekerjaan Umum, melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kaltara telah mengusulkan pembangunan dua jembatan yang menjadi akses jalan penghubung dari Malinau ke wilayah perbatasan, yakni ke Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Dua jembatan tersebut, di antaranya Jembatan Binuang di Krayan Tengah dan Sungai Semamu, perbatasan Krayan - Mentarang Hulu, Malinau.

Namun rencana tersebut tak berjalan mulus. Adanya kebijakan pemerintah, melalui terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, tentang efisiensi anggaran berdampak terhadap pembangunan dua jembatan itu.

Kepala Seksi (Kasi) Preservasi BPJN Kaltara, Dani Wiranto mengungkapkan, rencana pembangunan jembatan dengan bentangan cukup panjang di Binuang dan Sungai Semamu telah diusulkan sejak dua tahun lalu. Bahkan dalam progresnya sudah akan mulai dilaksanakan tahun ini.

Baca juga: Imbas SK Menkeu, DPUPR Nunukan Efisiensi Anggaran Hingga Rp58,344 M, Perubahaan APBD Tunggu Perbup

Namun rencana itu, tertunda. Karena adanya kebijakan efisiensi anggaran untuk pembangunan dua jembatan tersebut urung dikucurkan. 

"Kita inginnya cepat terbangun. Karena ini untuk kepentingan masyarakat. Kita sudah buat perencanaan, sudah juga menyiapkan semua. Namun ternyata dibekukan. Jadi belum bisa terlaksana," kata Dani Wiranto.

Pihaknya belum bisa memastikan, apakah rencana pembangunan jembatan tersebut bisa dilanjutkan kembali, atau tidak. Semua tergantung dari pengambilan kebijakan di pusat.

Seperti diketahui, dua jembatan tersebut memang sangat vital sebagai penghubung akses jalan menuju wilayah perbatasan.

Di Binuang, selama ini hanya ada jembatan gantung yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua, dengan ekstra hati-hati. Sementara di Semamu, belum ada jembatan. Selama ini yang melintas menggunakan jasa penyebrangan yang sangat berbahaya.

(*)

Penulis: Edy Nugroho 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved