Kades di Pulau Sebatik Nunukan Lapor Polisi, Diancam Orang Tidak Dikenal akan Sebarkan Rekaman VCS

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Seorang Kepala Desa (Kades) di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), dijebak melalui rekaman video call seks (VCS) dari orang tidak dikenal (OTK) melalui pesan WhatsApp.

Kapolsek Sebatik Timur Iptu Wisnu Bramantio mengatakan Kades tersebut telah melaporkan kejadian itu ke Polsek Sebatik Timur pada Rabu (12/03/2025), malam. 

"Keterangan korban, dia menerima panggilan WhatsApp dari nomor yang tidak kenal alias nomor baru. Setelah diangkat, layar handphone orang tidak dikenal tersebut hanya gelap tidak ada gambar. Sehingga Kades itu mematikan panggilan orang itu," kata Wisnu Bramantio kepada TribunKaltara.com, Kamis (13/03/2025).

Seusai mematikan panggilan WhatsApp, tak lama kemudian ada video yang dikirim dari nomor OTK tersebut melalui pesan WhatsApp yang berisi rekaman VCS.

Baca juga: VCS Marak Terjadi, Polres Nunukan Ungkap Empat Kasus, Imbau Masyarakat Harus Waspada

Namun dalam rekaman VCS tersebut seolah-olah Kades sedang melakukan onani. 

Lantaran dalam rekaman VCS, muncul nomor handphone Kades.

Tak hanya sekadar video rekaman VCS, dalam pesan WhatsApp, oknum Kades juga diminta mentransfer uang sebesar Rp300 juta. 

Apabila tak ditransfer, rekaman video VCS tersebut akan disebarkan oleh OTK.

"Jadi korban ini diancam mengirim uang Rp300 juta. Kalau tidak maka rekaman tersebut akan disebar. Merasa diancam korban langsung melapor ke Polisi," ucap Wisnu.

Baca juga: Ajak Ratusan Wanita VCS Lewat Instagram, Seorang Mahasiswa asal Sebatik Diamankan, Begini Modusnya

Dari keterangan Kades, video tersebut bukan dirinya dan korban juga mengaku tidak pernah melakukan VCS.

"Kami masih lakukan penyelidikan atas laporan ini. Sejauh ini kami telusuri nomor tersebut, lokasinya berada di Sulawesi Tengah," ujar Wisnu.

(*)

Penulis: Febrianus Felis